Catatan Rizal Effendi
DIAM-DIAM Gubernur Kaltim Isran Noor suka juga menyanyi. Itu setidaknya terlihat ketika dia menyusuri Sungai Mahakam, Sabtu (19/8) sore. Dia menumpang kapal Enggang Borneo bersama-sama orang di sekitarnya yang bergabung dalam grup SS atau Sahabat Sejati. Ada juga sejumlah anggota tim gubernur urusan pemerintahan (TGUP).
Suasananya sangat mendukung. Sambil menunggu matahari terbenam (sunset), Pak Gub bersantai ria. Ada musik elekton menyertai dan peserta pun bisa bernyanyi sepuasnya. Sekali-kali kapal pesiar Mahakam itu berpapasan dengan sejumlah tongkang pengangkut batu bara.
Isran dan rombongan semua mengenakan baju bermotif Merah Putih. Acara ini memang dikaitkan dengan memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI. Menyusuri sungai sampai Jembatan Mahakam, sesuatu yang jarang mereka lakukan pada hari-hari biasa.
Sama seperti saya, Isran ternyata menyukai lagu legend Chrisye, yang dipopulerkan kembali oleh Tulus pada Maret 2021. Judulnya sangat menarik: “Andai Aku Bisa.” Penulisnya Bebi Romeo dan Ahmad Dhani. Dirilis tahun 2001 atau 22 tahun silam dalam album Konser Tour 2001 milik Chrisye. Bayangkan lamanya.
Isran sangat menghayati menyanyikan lagu itu bersama Nana Ishak dan anggota rombongan lainnya. Liriknya dia lihat di layar HP-nya sambil badannya dia goyang-goyangkan mengikuti irama lagu. Ada juga yang berteriak, “Sawer!….Sawer!” Sebagian juga kaget tidak menyangka Isran mau bernyanyi. Biasanya mereka hanya melihat Wagub Hadi Mulyadi yang berani pegang mik habis-habisan.
Lagu “Andai Aku Bisa” memang sangat menyentuh. Liriknya memberi kesan mendalam. Saya tidak tahu kenapa Isran menyukai lagu itu. Bisa jadi untuk mengenang istri tercinta, Ibu Norbaiti, yang awal September ini memasuki 100 hari kepergiannya.
Belakangan lagu ini sering juga dinyanyikan Dr Meiliana atau Bu Mei, mantan Pj Sekdaprov Kaltim, yang memang gemar menyanyi. Biasanya dia menyanyikan lagu Iwan Fals yang sangat terkenal, “Bento.” Tapi lagu galaunya Bu Mei memilih “Andai Aku Bisa.”
“Andai aku bisa, memutar kembali, waktu yang telah berjalan, ‘tuk kembali bersama,” begitu bagian awal dari lirik lagu tersebut. Sepertinya pas mengungkapkan perasaan hati yang dialami Isran, yang 32 tahun bersama Ibu Norbaiti. Mereka menikah 15 Maret 1991 dan dikaruniai 3 anak. Perempuan tangguh kelahiran Loa Janan itu, meninggal dunia 24 Mei 2023.
Kalau dilihat dari judul, lagu itu bisa juga menggambarkan semangat yang dimiliki seorang Isran Noor, yang ingin mengabdikan diri dan kemampuannya sebagai pemimpin bangsa. Tentu sah Si Raja Naga bercita-cita sebagai presiden atau wakil presiden. Sebab itu hak seorang warga negara yang punya kemampuan dan kualitas.
Terlepas dari soal keinginannya menjadi capres atau cawapres, juga banyak pihak menyambut baik rencana Isran tetap ingin berduet dengan Hadi Mulyadi dalam Pilgub 2024 mendatang. Bahkan dia
berani sesumbar. “Yang akan datang tidak usah memaksakan dukungan. Kalian dukung atau tidak kami tetap maju. Yang lain pelengkap, ora bisa mengalahkan,” katanya sangat yakin.
Anggota DPD RI Dapil Kaltim, Nanang Sulaiman di balihonya berani memajang gambar pasangan Isran Noor–Hadi Mulyadi dengan komentarnya untuk berlanjut di masa bakti 2024-2029.
MASIH BANYAK MISKIN
Ketika membuka Kaltim Expo 2023 di Convention Hall Sempaja Samarinda, Jumat (18/8), Isran dengan jujur mengakui masih banyak program yang belum terlaksana secara maksimal selama kepemimpinannya dengan Hadi Mulyadi sejak 2018.
“Memang betul masih banyak yang belum bisa kami wujudkan. Misalnya yang paling parah adalah masih banyaknya masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Timur. Ini menjadi beban pikiran kami. Tapi secara nasional, Provinsi Kaltim jauh lebih baik,” kata Isran.
Gubernur membeberkan, berbagai program sudah mereka jalankan dalam mengatasi angka kemiskinan, di antaranya melalui pembangunan rumah layak huni sebanyak 3.000 unit yang dikaitkan dengan program CSR-nya yang melibatkan berbagai perusahaan besar di daerah ini terutama di sektor batu bara dan kelapa sawit.
Menurut Sekdaprov Dr Sri Wahyuni, Kaltim Expo 2023 sebagian besar mengungkapkan berbagai pencapaian hasil pembangunan selama kepemimpinan Isran Noor–Hadi Mulyadi selama 2018-2023. “Alhamdulillah sebagian besar hasilnya memuaskan,” tambahnya.
Isran juga tetap membuka ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan berbagai hal yang belum dipenuhi. “Tentu saja boleh memberikan komentar jika ada yang belum memuaskan dan apa yang belum dilaksanakan. Biar menjadi masukan untuk gubernur selanjutnya,” katanya.
Masriadi, warga Teluk Lerong Samarinda meminta Isran-Hadi jika terpilih kembali dalam Pilgub 2024, lebih gigih lagi membela warga Kaltim dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). “Saya mendengar pembangunan IKN memang berjalan lancar, tapi belum banyak anak-anak Kaltim terlibat di dalamnya.”
Hal yang sama juga dikemukakan Rudi, seorang pengusaha Balikpapan. “Hampir semua pekerjaan utama dikerjakan oleh kontraktor besar dari luar. Tidak gampang pengusaha daerah dapat ikut berpartisipasi,” katanya dengan masygul.
Ketika upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI di lokasi IKN, Sepaku, Kamis (17/8) lalu, saya sempat bertemu Deputi Otorita IKN Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin, yang sebelumnya pejabat Kadis Pendidikan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). “Kita memang berharap banyak putra Kaltim bisa masuk di Otorita IKN,” jelasnya.
Ada yang menarik ketika Isran menghadiri Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana Negara Jakarta, Kamis (18/7) sore. Mengenakan baju adat Kutai, Isran duduk berdampingan dengan Pj Gubernur Banten Al-Muktabar dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ketika para gubernur diminta memberi salam, Isran menampilkan salam dua jari, yang berbentuk L. Ada yang mengartikan itu isyarat “Lanjutkan!” tapi ada juga yang menafsirkan angka 2 itu sebagai dua periode. Artinya Isran-Hadi sudah siap melanjutkan kepemimpinan mereka untuk yang keduakalinya. Betulkah seperti itu? Ya, kita tunggu saja tanggal mainnya! (*)