spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sengkarut di Perumda Tirta Kandilo, Bupati Paser Ikut Turun Tangan

PASER – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Kandilo akhir-akhir ini jadi sorotan publik. Dibalik kesan suksesnya salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Kabupaten Paser itu, nyatanya sengkarut masalah menumpuk dan perlu pembenahan.

Pembenahan itu bahkan membuat Kuasa Pemilik Modal (KPM) yakni Bupati Paser, Fahmi Fadli harus turun tangan. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan sederet program dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat di bidang infrastruktur.

Fahmi mengatakan banyak yang harus diperbaiki jika ingin mewujudkan salah satu program prioritas secara maksimal, yaitu penyediaan air bersih dan air minum bagi warga Kabupaten Paser. Dikatakannya, Pemkab Paser di satu sisi dihadapkan pada beberapa kendala.

Kendala itu di antaranya, Perumda Air Minum Tirta Kandilo dihadapkan pada masalah penyediaan layanan air bersih. Di sisi lain, Pemkab Paser berpacu dengan waktu untuk merealisasikan program prioritas yang jadi komitmen Bupati Paser.

“Ini persoalan cukup serius dan memerlukan penanganan khusus dengan fokus menganalisis akar masalah satu per satu,” tutur Fahmi Fadli.

Fahmi menyebut, berdasarkan data yang dimiliki, ketersediaan air bersih masih jadi permasalahan lantaran belum mencakup seluruh wilayah. Hingga kini baru menjangkau 67 dari 144 Desa dan Kelurahan yang tersebar di 10 Kecamatan, Kabupaten Paser.

Oleh karenanya Mei 2023 lalu, Fahmi memberikan kewenangan penuh kepada PT. Anagata Dhiya Karya Mandiri (Adhikari) untuk melakukan kajian mendalam dan membantu mencarikan solusi dari setiap permasalahan yang ada.

Ketua Tim Kajian PT Adhikari, Ade Priadi menjelaskan, permasalahan dalam ringkasan eksekutif SPAM Perumdam Tirta Kandilo. Didalamnya berisi kondisi saat ini, strategi dan kesenjangan yang ada di Perumdam.

Ada juga langkah yang mesti dilakukan Pemkab Paser dan Perumda Air Minum Tirta Kandilo untuk penyediaan air bersih di 3 Kecamatan yakni Kecamatan Long Kali, Kecamatan Long Ikis dan Kecamatan Kuaro.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Paser, Adi Maulana menerangkan, hasil survei PT Adhikari dimaksudkan untuk memotret kondisi Perumda Air Minum Tirta Kandilo mulai dari cakupan layanan.

“Artinya seberapa besar wilayah yang sudah bisa terlayani, bagaimana kondisi produksi, distribusi, dan tarif pelayanan ke masyarakat,” urai Adi Maulana.

Hasilnya, dijelaskan Adi Maulana, ada jarak antara harapan dan kenyataan, sehingga Pemkab Paser secara perlahan akan memperbaiki. Perbaikan itu nantinya dituangkan dalm rencana bisnis (renbis) 2024-2029.

“Alhamdulillah ini momentumnya tepat tahun 2023 Renbis Perumdam Tirta Kandilo sudah habis, nanti kita akan susun Renbisnya dari 2024 hingga 2029 kita akan perbaiki per tahapan sesuai skala prioritas dalam meningkatkan kinerja Perumdam Tirta Kandilo,” ungkap Adi.

Diakuinya, terdapat Non Reusable Water (NRW) atau air yang tidak dapat digunakan kembali/terbuang, penyebabnya mulai kebocoran pipa, biaya produksi yang tinggi. Hasil survei sementara berada di kisaran 40 hingga 50 persen.

“Angka pastinya saya belum dapat, tapi lebih tinggi daripada selama ini kita dapat. Ini termasuk untuk distribusinya. Ini yang menjadi  prioritas ditangani, dan perlu segera kita lakukan perbaikan-perbaikan,” sambung  Adi.

Menurutnya, jika perbaikan tanpa mengetahui kondisi riil justru membuang-buang waktu. Penyelesaiannya dari tahapan perencanaan, Renbis, Rispam, Jakstrada, analisis jangkauan kebutuhan.

“Dari ini akan kita implementasikan ke beberapa action plan, dan yang mana lebih prioritas. Supaya lebih terencana, terukur dan terarah,” pungkasnya. (bs)

Pewarta : Bhakti Sihombing

Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti