spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pendapatan Paser 2024 Masih Bergantung Sektor Tambang

PASER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser memastikan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Paser 2024 mengalami peningkatan. Peningkatan itu diprediksi terjadi berdasarkan pendapatan yang nantinya diterima oleh daerah.

Hal itu disampaikan Bupati Paser, Fahmi Fadli, pasca penandatanganan nota kesepakatan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser atas rancangan KUA-PPAS APBD Kabupaten Paser 2024.

“Anggaran Pemerintah Kabupaten Paser untuk tahun 2024 meningkat, tidak mengalami penurunan,” tegas Fahmi.

Adapun pendapatan yang nantinya diterima itu, di antaranya bersumber dari kucuran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. Selain itu adapula dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kendati begitu, Fahmi mengakui, pendapatan yang meningkat tersebut masih didominasi dari sektor pertembangan. Namun, ia juga mengklaim terus mengupayakan agar menerima pendapatan dari sektor lainnya.

“Peningkatan masih didominasi oleh sektor pertambangan batu bara, sementara ini juga masih menggali potensi di sektor lainnya,” jelasnya.

Untuk diketahui, Pemkab Paser dalam setiap tahun mengandalkan sektor pertambangan khususnya batu bara sebagai pendapatan yang diterima berkisar 70 persen. Hal ini berpotensi memperlancar pembangunan daerah yang terbilang masih perlu penanganan serius.

BACA JUGA :  Pengadaan Barjas di Paser Baru Mencapai 30,42 Persen

Padahal setiap tahun pula Pemkab Paser menggaungkan fokus pada pembangunan industri pengolahan berbasis pertanian untuk meningkatkan perekonomian masyarakat guna melepas ketergantungan perekonomian daerah yang bertumpu pada sektor pertambangan.

“Sektor pertambangan tidak bisa diandalkan secara terus menerus karena ketersediannya yang terbatas,” ucap Bupati Paser, Fahmi Fadli saat menyampaikan pidato Musrenbang RKPD Tahun 2023 di Pendopo Bupati Paser, Kamis (31/3/2022) lalu.

Pengalihan dari sektor pertambangan ke industri pengolahan pertanian diakuinya terdapat berbagai persoalan di antaranya pengembangan kewirausahaan yang rendah serta pangsa pasar yang belum terbentuk. (bs)

Penulis: Bhakti Sihombing

Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti