SANGATTA – Jelang Idulfitri 1443 Hijriah, Pemkab Kutai Timur (Kutim) akan mendistribusikan 63 ton minyak goreng curah ke masyarakat. Stok minyak goreng curah ini didapat setelah Pemkab melakukan kerjasama dengan PT Fatih Arshy Pratama di Bontang.
Kutim diberikan kuota sebanyak 150 ton minyak goreng curah dari PT Fatih Arshy Pratama. Namun, PT Fatih Arshy Pratama hanya memiliki dua kendaraan (tangki) untuk mengangkut minyak itu ke Kutim. Jadi, diperkirakan proses pengiriman selama 9 hari.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman meminta Disperindag Kutim agar dapat mengkoordinasi pendistribusian minyak goreng curah ke masyarakat Kutim dengan melibatkan camat, kepala desa/lurah hingga pengurus RT. Hal ini melihat pengalaman yang dilakukan di dearah lainnya sehingga tidak terjadi kerumunan orang.
“Harus segera didata masyarakat yang akan membeli minyak goreng. Agar saat mendatangkan minyak tersebut memang sudah ada pembelinya,” ujar Ardiansyah.
Ia memperkirakan kebutuhan untuk Sangatta Utara dan Sangatta Selatan sebanyak 63 ton. Data itu dari perhitungan 70 persen dari jumlah Kepala Keluarga (KK) di dua kecamatan tersebut.
Kemudian, untuk mekanisme penyaluran akan dibentuk tim. Dengan melibatkan camat, kades/lurah dan RT. Setiap KK diberikan jatah 5 liter minyak goreng curah.
Masyarakat tidak perlu mengantre, hanya tinggal mengantarkan jeriken ke pengurus RT masing-masing. Pengurus RT yang akan kembali menyalurkan kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing.
Kepala Disperindag Kutim, Zaini menyebutkan Kutim mendapatkan jatah minyak goreng curah dari distributor sebanyak 150 ton namun untuk tahap awal akan disalurkan untuk dua kecamatan yakni Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. “Tahap awal kita akan distribusikan ke warga di dua Kecamatan yakni Sangatta Utara dan Selatan, masing-masing satu kepala keluarga (KK) dijatah 5 liter,” papar Zaini.
Ia menambahkan karena pendistribusian masih dalam kondisi pandemi maka akan bekerja sama dengan Pemerintah Desa. “Biar tidak ada kerumunan. Nanti armada yang langsung mengantarkan minyak goreng ke tempat yang sudah ditentukan masing-masing kepala desa,” tutupnya. (ref)