SAMARINDA– PT. Kaltim Prima Coal (KPC) membeberkan besaran dana CSR-nya. Disebutkan, sebanyak USD 5 juta per tahun dialokasikan perusahaan batu bara yang beroperasi di Kutai Timur itu.
Hal ini disampaikan Yordhen Ampung Manager External Relation PT KPC di Samarinda. Ia memaparkan, besaran dana CSR tersebut telah dialokasikan perusahaan sejak tahun 2003.
Besarannya tidak berubah, meski saat ini KPC tidak lagi mengantongi izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang berakhir Desember pada 2021. Saat ini KPC memiliki Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Pengalokasian dana CSR anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini, lanjut Yordhen Ampung, telah disetujui oleh pemerintah pusat.
Disebutkan pula, dana CSR KPC ini diimplementasikan untuk sejumlah program. Progam yang dimaksud adalah Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Desa dan Masyarakat, Peningkatan Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat, Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan, Pengembangan Agribisnis, Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Pelestarian Alam dan Budaya, dan Peningkatan Infrastruktur.
“Untuk implementasinya berdasarkan ring prioritas ya, ring 1 daerah yg bersentuhan langsung dengan operasional KPC, 4 kecamatan ring 1 dan berhak mendapat prioritas. Ring 2 Kutim secara menyeluruh, ring 3 Kaltim. Itu lah secara flat kita alokasikan setiap tahun. Jadi bukan perhitungan berdasar produksi, tetapi itu komitmen,” jelasnya, Jumat (20/5/2022) malam.
KPC, ujar Yordhen, terus berkomitmen untuk berkontribusi bagi Benua Etam, termasuk program Rumah Layak Huni (RLH) dan program Pangan Untuk Penghijauan, yang belakangan terus digaungkan Gubernur Kaltim Isran Noor.
“Sudah ada permintaan ke KPC, sudah ada sosialisasi program itu. Termasuk program untuk pengadaan seribu ekor sapi. Kami sudah tandangan MoU,” jelasnya.(eky)