BALIKPAPAN – Musibah kebakaran terjadi di Kota Balikpapan pada Rabu (7/9/2022) sore sekitar pukul 15.10 Wita di kawasan Pandan Sari, Balikpapan Barat.
Api pertama kali berkobar di RT 18, di mana banyaknya bangunan rumah yang terbuat dari kayu, membuat api dengan cepat merambat ke seluruh bagian pemukiman.
Bahkan sekitar pukul 15.30 Wita api merambat ke sisi bagian depan (jalan raya) dan belakang (pasar) sehingga membuat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mengalami kesulitan.
Kepala BPBD Kota Balikpapan, Silvia Ramadhani mengatakan, sulitnya api dipadamkan lantaran banyaknya ruko yang menjual kain. Selain itu rumah padat penduduk yang terbuat dari kayu membuat api cepat meluas.
“Ruko jual kain, ada yang jual elpiji juga bahkan disamping itu ada ruko perbengkelan. Rumah warga yang di belakangnya juga terbuat dari kayu,” ujarnya.
Silvia mengaku, tak sedikit petugas BPBD yang mengalami sesak nafas dan dehidrasi. Hal ini karena kepulan asap yang tebal serta hawa panas yang ditimbulkan oleh api.
“Kita sudah kerahkan 18 unit mobil PMK yang kita punya semua. Kita juga dibantu dari Pertamina dan TNI-Polri, ada juga water suplay dari PDAM,” jelasnya.
Hingga sekitar pukul 18.40 Wita api baru bisa dijinakan, dan dilakukan pendinginan oleh BPBD Kota Balikpapan.
Sementara itu Camat Balikpapan Barat, Arif Fadil mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan berapa banyak jumlah korban kebakaran di RT 18 dan RT 20 ini.
Pihaknya pun akan membuka posko darurat pengungsian bagi para korban sambil mendata jumlah KK dan jiwa yang terkena dampak musibah kebakaran ini.
“Kita belum bisa tahu ya berapa rumah yang terbakar. Kan ada ruko juga. Nanti kita bangun dulu posko sambil kita data, baru bisa kita tau berapa banyak yang terdampak ini,” ujarnya.
Terpisah, Kapolsek Balikpapan Barat, Kompil Djoko Purwanto menjelaskan, pihaknya belum dapat memastikan apa penyebab terjadinya kebakaran kali ini. Namun saat ini Polsek Balikpapan Barat telah memintai keterangan dari dua orang warga setempat.
“Kita sudah bawa dua warga sebagai saksi ke kantor. Keduanya yang melihat pertama kali api dari RT 18,” jelasnya.
Pihak kepolisian pun akan melakukan penyelidikan di RT 18, dimana api pertama kali menyala. “Kita tunggu petugas dulu melakukan pendinginan. Jika sudah aman baru kita lakukan pemeriksaan di lokasi itu,” tegasnya.
Beruntung dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Namun kerugian dipastikan mencapai ratusan juta rupiah. (Bom)