TENGGARONG – Ribuan warga Kutai Kartanegara yang tinggal di Kecamatan Muara Kaman dan Sebulu menjadi korban banjir, menyusul hujan deras yang melanda daerah tersebut sejak Kamis (13/1/2022) sore.
Mengutip keterangan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Edy Mardian yang dihubungi Jumat (14/1/2022), dua desa di Muara Kaman dan satu desa di Sebulu, paling parah terkena banjir.
Salah satu daerah yang paling terdampak adalah Desa Sumber Sari (SP1) di Kecamatan Sebulu. Di desa ini, setidaknya 936 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 3.360 jiwa dan tersebar di 15 RT, terendam air hingga ketinggian 1 meter.
Daerah lain yang terdampak adalah Desa Cipari Makmur di Muara Kaman. Sekitar 60% wilayah desa ini, menurut Edy, terendam banjir. “Total ada 249 KK dan 922 jiwa yang terdampak banjir besar dari 7 RT di Desa Cipari Makmur,” jelasnya.
Masih di Muara Kaman, lanjut dia, sebanyak 20 rumah warga di RT 9 dan RT 10 Desa Sabintulung, pada Kamis (13/1/2022) pukul 16.20 Wita mulai terendam banjir, hingga puncaknya ketinggian air mencapai 1 meter pada pukul 19.30 Wita.
Agar bisa melakukan evakuasi, ungkap Edy, warga di RT 9 terpaksa membuat rakit dari drum bekas dan tali tambang. “Untuk evakuasi warga sakit dan anak-anak,” jelas Edy. Sebagian warga mengungsi ke masjid atau kerabat yang tidak dilanda banjir.
Edy menyebutkan, hingga saat ini warga yang mengungsi sangat membutuhkan bantuan berupa kebutuhan dasar seperti makanan, mengingat sebagian harta benda mereka telah rusak atau hanyut dibawa banjir.
Terkait penanganan bantuan bencana terhadap warga terdampak, Edy mengatakan, pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kukar.
Curah hujan tinggi di Kukar, tambah dia, disebabkan cuaca yang berada pada musim penghujan. Ditambah efek La Nina, yang diperkirakan akan berakhir pada pertengahan Februari 2022. (afi)
