SAMARINDA— Rabu (20/3/2024) sore, Swiss-Belhotel Borneo Samarinda rayakan anniversary yang ke 19 dengan tema Incredible Generation. Acara ini diisi dengan ceramah sebelum berbuka oleh Habib Muhammad Al-Attos dan dilanjutkan buka puasa bersama serta pemberian santunan kepada anak-anak yatim-piatu.
Wied Paramartha selaku General Manager Swiss-Belhotel Borneo Samarinda menuturkan bahwa Incredible Generation sendiri merupakan bentuk apresiasi terhadap tim luar biasa yang dimiliki oleh SBB Samarinda. Ia mengatakan bahwa timnya telah melewati proses naik turun bahkan berhasil melewati keterpurukan dari pandemi beberapa tahun lalu.
“Banyak sekali yang sudah kami lalui selama 19 tahun ini. Fluktuatif sekali, ada naik turun hingga sampailah pada hari ini, kami mampu menciptakan tim yang luar biasa. Sehingga pasca pandemi, tim ini sukses meraih apa yang telah diharapkan, maka kami menamakan tim ini incredible,” jelasnya.
Wied berharap tim yang dimilikinya lebih solid dan dapat memberikan kontribusi banyak terhadap kepariwisataan di Kalimantan Timur. Memang dalam perjalanannya tidak mudah mempertahankan apa yang telah dibangun oleh Swiss-Belhotel Borneo Samarinda. Maka untuk mensyukurinya, acara ulang tahun disimbolkan dengan pemotongan tumpeng oleh General Manager Swiss-Belhotel Borneo Samarinda.
Perihal kompetisi yang kian ketat di dunia perhotelan Samarinda, Wied merasa mereka memang diapit oleh dua kompetitor terbaik. Ada Aston dan juga Mercure Hotel yang memang berada berdekatan dengan Swiss-Belhotel Borneo Samarinda. Namun Wied tetap optimis dengan apa yang telah dibangun bersama timnya. Semangat hingga memberikan pelayanan terbaik, masih menjadi prioritasnya.
“Kenyataannya banyak sekali di Samarinda ini hotel baru yang akan muncul. Nyatanya kami diapit dua raksasa, Aston dan Mercure. Tapi Alhamdulillah dengan semangat kami dengan tim, kami tetap berfokus kepada pelayanan,” ungkapnya.
Melihat kompetitornya, Wied menyatakan secara properti Swiss-Belhotel Borneo Samarinda lebih lama dibanding yang lain. Tapi baginya tidak perlu merasa minder, ia tetap yakin bahwa dengan memberikan pelayanan terbaik sehingga tetap bisa menjaga stabilitas.
Di akhir, Ia menekankan harapannya dengan hadirnya IKN perlu adanya peningkatan sumber daya manusia. Sebab meski Samarinda adalah kota penunjang, akan tetapi Ia berharap Samarinda juga menjadi kota penentu.
“Saya berharap dengan adanya IKN ini, harus betul-betul lebih meningkatkan sumber daya manusia, skill dan potensinya. Karena walaupun Samarinda sebagai kota penunjang, tapi kan sebagian dari IKN yang diharap kita jadi pemain dan penentu,” tutupnya.
Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R
