spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

12 Hektare Lahan di Petung Kembali Terbakar, BPBD PPU Lakukan Pemantauan Pasca Kejadian

PPU – Lahan seluas 12 hektare di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU) kembali terbakar, Minggu (27/8/2023) malam. Pasca kejadian, tim gabungan BPBD PPU fokus melakukan pemantauan di lokasi sekitar kejadian guna melakukan pencegahan sejak dini.

Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kelurahan Petung beberapa pekan terakhir terus terjadi di PPU. Dari catatan, sedikitnya 30 hektare telah terbakar, yang sebagian besar terjadi di Kelurahan Petung.

Kejadian terakhir ini, terjadi sejak pukul 17.00 Wita. Selajur, personel gabungan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD PPU langsung turun ke lapangan di RT 16; titik kordinat: 1,3438S 116,6466E, untuk melakukan penanganan.

“Lokasi karhutla tidak dapat dilalui dengan kendaraan roda empat, akses masuk petugas, mobilisasi dan demobilisasi peralatan hanya menggunakan kendaraan roda dua dan berjalan kaki. Membuat pemadaman dilakukan baik dengan cara manual maupun menggunakan mesin portable,” terang Kepala Pelaksanan BPBD PPU, Budi Santoso dalam rilis resminya.

Akibat beberapa kendala tersebut, baru sekira pukul 20.45 Wita pemadaman dan pendinginan selesai dilakukan. Akibatnya pula, terjadi penambahan luasan area gambut yang terbakar, dari semula sekira 10 hektare, menjadi seluas 12 hektare.

“Material yang terbakar merupakan pepohonan dan semak belukar dengan jenis are gambut. Membuat kebakaran cepat meluas,” imbuhnya.

Personel gabungan yang turun ke lapangan BPBD PPU, Dinas Pertanian (Distan) PPU, TNI/Polri dan Satpol-PP PPU. Bahu-membahu memadamkan dengan menggunakan 1 unit mobil tangki Distan PPU dan 1 unit mesin air portable BPBD PPU.

Sekadar informasi, di lokasi serupa ini, setidaknya telah terjadi 3 kali karhutla terhitung sejak Agustus 2023. Meski kronologis kejadi masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, kesengajaan pembakaran untuk aktivitas pertanian dan perkebunan diduga kuat menjadi penyebabnya.

Adapun hari ini, Senin (28/8/2023), BPBD PPU masih melakukan pemantauan di lokasi kejadian. Menggelar upaya preventif agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Dari hasil pemantauan di lokasi pasca kejadian, terpantau tidakadanya titik asap maupun titik panas yang berpotensi menimbulkan karhutla baru. Namun ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama.

“Kondisi sumber air di sekitar lokasi karhutla semakin terbatas. Meskipun terdapat saluran primer di sekitar lokasi yang dapat dimanfaatkan dengan penggunaan selang yang cukup banyak,” jelas Budi.

Untuk mencegah kejadian in berulang kembali, ia meminta dukungan penuh masyarakat dalam menjaga situasi dan kondisi di lingkungannya. Serta segera melakukan pelaporan semisal ada kejadian karhutla.

“Dalam menghadapi cuaca ekstrem dan dampak el-nino ini, Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk bijak dalam melakukan aktivitas pembukaan lahan. Serta terus menjaga sumber air, karena potensi kekeringan,” pungkasnya. (sbk)

Penulis : Nur Robbi
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti