spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Warga Diminta Tak Menyeberang Jika Tak Ada Kepentingan Mendesak

TANJUNG REDEB – Penutupan Jembatan Sambaliung tinggal menghitung hari. Wakil Bupati Berau, Gamalis meminta masyarakat untuk tidak menyeberang jika tidak memiliki kepentingan yang mendesak agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di lokasi penyeberangan.

Gamalis menerangkan, Oktober mendatang jembatan penghubung enam kecamatan wilayah pesisir selatan Berau itu akan ditutup. Untuk mobilisasi, masyarakat akan difasilitasi kapal untuk penyeberangan menuju Sambaliung dan sebaliknya.

“Itu berdasarkan hasil rapat kita beberapa waktu lalu. Oktober ini penutupan sudah mulai dilakukan untuk perbaikan,” ungkapnya, Selasa (20/9/2022).

Penutupan jembatan tersebut pasti akan berdampak pada arus mobilitas masyarakat. Karena itu, orang nomor dua di Bumi Batiwakkal tersebut mengimbau masyarakat untuk bekerjasama menekan terjadinya penumpukan kendaraan selama perbaikan jembatan berlangsung.

“Untuk masyarakat yang tidak berkepentingan, sebaiknya tidak menyeberang dahulu. Dikhawatirkan nantinya terjadi penumpukan kendaraan di lokasi penyeberangan,” imbuhnya.

Menurut informasi yang dia dapat, waktu padat arus lalu lintas terjadi pada kisaran pukul 05.00 Wita hingga 09.00 Wita dan sore harinya pada pukul 16.00 Wita hingga 19.00 Wita.

“Karena itu adalah waktu yang biasa padat kendaraan, karena siswa sekolah dan para masyarakat turun bekerja. Paling tidak jangan melintas pada jam-jam rawan tersebut,” katanya.

Gamalis mengakui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus berupaya mencari solusi yang maksimal untuk membantu masyarakat agar kemacetan saat penyeberangan dapat teratasi.

“Kami terus mencari solusi nanti tidak ada kemacetan. Sehingga masyarakat merasa nyaman saat melakukan penyeberangan. Mengingat per satu jam saja kurang lebih 2.000 kendaraan yang melintasi jembatan Sambaliung,” tandasnya. (Dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti