spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Wali Kota Basri Akui Nomor WA Dibajak, Sudah Banyak yang Tertipu, Minta Warga Waspada!

BONTANG – Wali Kota Bontang Basri Rase mengakui, sejak beberapa hari lalu, nomor WhatsApp (WA) miliknya telah dibajak oleh penjahat siber. Diceritakannya, kejadiannya sudah sepekan lalu, ketika dirinya menerima file undangan ekstensi apk dari ajudannya Aming.

“Awalnya, saya tidak menaruh curiga. Seperti biasa, kalau ada undangan, Aming, (ajudan, Red.) langsung mengirimkan undangan ke saya. Nah begitu saya membukanya, minta akses verifikasi. Saya klik lagi, ada permintaan verfikasi kedua dan saya izinkan. Begitu minta verfikasi ketiga, saya sudah mulai curiga, dan tidak saya oke-kan. Tapi tiba-tiba handphone saya langsung blank,” beber Basri Rase yang dikonfirmasi Media Kaltim, Minggu (16/4) siang ini.

Setelah ditelusurinya, nomor WA ajudan ternyata sudah dikuasai penipu untuk mengirimkan file undangan tersebut. “Nah, baru malam tadi, saya dapat informasi, sudah banyak orang yang membuka file undangan melalui nomor saya itu. Termasuk Pak Sigit Alfian (Kepala Kesbangpol Kota Bontang, Red.). Jadi sepertinya baru hari ini nomor saya digunakan untuk mengirimkan file undangan. Maka kalau ada yang mengirimkan file udangan itu, langsung hapus saja, karena nomor saya telah dikuasai orang lain,” ungkapnya.

Saat ini, Basri Rase hanya bisa dihubungi melalui nomor telepon selelurnya, sementara nomor WA telah dikuasai penjabat siber. “Saya sudah konfirmasi ke Telkomsel dan masih diuruskan agar tidak banyak korban lagi,” tegas Basri.

Atas kejadian ini, Basri meminta warga selalu waspada atas penipuan dengan modus mengirimkan undangan atau lainnya. “Kita mungkin sudah hati-hati tapi karena kita merasa mengenal nomor pengirimnya, jadi bisa lengah. Maka tetap menaruh curiga kepada siapapun yang mengirimkan file-file aneh,” sebutnya. “Termasuk kalau permintaan-permintaan lain, seperti pulsa atau uang. Abaikan karena itu bukan dari saya,” sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, salah satu PNS di Kabupaten Paser Lynie Widiasie nyaris menjadi korban file undangan ekstensi apk yang dikirim melalui nomor Wali Kota Bontang. Ia menceritakan pada Minggu (16/4/2023) pukul 3.00 WITA dini hari tadi, menerima undangan bodong dengan ekstensi apk.

Lynie menceritakan awalnya tidak mengenal nomor akun WhatsApp yang mengirimkan undangan tersebut. Namun begitu ditulusuri, profil nomor tersebut adalah Wali Kota Bontang Basri Rase.

Ketika dicek nomornya, diduga nomor yang biasa digunakan orang nomor satu di Kota Bontang. “Orang tersebut mengirim file berekstensi apk, yang di-rename dengan surat undangan,” tutur Lynie, Koordinator Rumah Tangga Sekretariat Daerah Pemkab Paser ini.

Ia yang mengetahui gelagat mencurigakan kemudian berusaha menghubungi wartawan Media Kaltim, memastikan bahwa akun WhatsApp tersebut nomor Wali Kota Bontang. “Saya sempat klik. Tapi karena minta akses lagi, tidak saya lanjutkan karena sepertinya penipuan untuk mengambil data-data di ponsel saya,” ucapnya. “Saya menduga, banyak sudah pesan yang dikirimkan ke pejabat lainnya. Sangat berbahaya sekali ini,” sambungnya.

Seperti diketahui, belakangan gentayangan modus penipuan, dengan mengirimkan pesan singkat di WhatsApp berkedok undangan nikah, ataupun tagihan atau lainnya. Si pengirim meminta penerima untuk mengklik atau install aplikasi APK.

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijadi Pengerapan mengingatkan masyarakat agar tak mudah percaya bila menerima pesan serupa. “APK itu bahaya, jangan di-download,” katanya di Jakarta, belum lama ini.

Dia menyebut, penjahat siber menyembunyikan sistem yang berbahaya dalam file APK berkedok undangan atau informasi lainnya itu. Saat penerima pesan mengklik tautan dengan format APK yang dikirimkan, sambungnya, maka otomatis sistem tersebut akan ter-download dan oknum tak bertanggung jawab tersebut bisa memiliki akses terhadap ponsel hingga data-data di dalamnya.

“Jadi kalau mau download (aplikasi) itu harusnya dari toko aplikasi. Jangan APK. APK itu kan kayak program. Waktu kamu buka, itu kan pasti dia download software-nya. Dia itu (menyembunyikan) di dalam undangannya,” terang Semuel.

Lebih lanjut lewat unggahan di akun Instagram @kemenkominfo, masyarakat diminta untuk waspada, terutama bila menerima pesan dari orang tak dikenal. Masyarakat diimbau untuk tidak mengklik atau install tautan atau aplikasi sembarangan di media sosial, email, atau messanger. Bila ada pesan tidak jelas, sebaiknya langsung dihapus. Selain itu, sebaiknya pasang antivirus dan update sistem operasi ponsel atau komputer secara berkala. (mk)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.