SAMARINDA – Banjir di Jalan Antasari, Samarinda, menjadi perhatian serius Wali Kota Andi Harun. Normalisasi Sungai Karang Asam Kecil menjadi salah satu solusi utama untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Andi Harun bersama sejumlah kepala OPD meninjau langsung lokasi normalisasi di Griya Permata Hijau, Kelurahan Teluk Lerong Ilir pada
Jumat (5/7).
Andi Harun mengungkapkan bahwa normalisasi Sungai Karang Asam Kecil di Jalan Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu, saat ini tengah berjalan lancar.
“Upaya normalisasi ini membuahkan hasil, aliran Sungai Karang Asam Kecil kini tidak lagi terhambat dan jauh lebih deras,” kata Andi Harun.
Namun, Andi Harun menemukan kendala di beberapa titik, terutama di daerah Gang Nusa Indah, Kelurahan Teluk Lerong Ulu. Di sana, masih terdapat sumbatan (bottleneck) yang menghambat aliran air.
Menanggapi hal ini, Andi Harun menginstruksikan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Samarinda untuk berkoordinasi dengan camat dan lurah setempat.
Mereka bertugas untuk melakukan sosialisasi dan mengidentifikasi bangunan-bangunan yang masih berdiri di bantaran sungai dan berpotensi menghambat aliran air.
“Saya harap permasalahan sosial dan teknisnya dapat segera diselesaikan,” ujar Andi Harun.
Selain normalisasi, Andi Harun juga berencana mengganti sejumlah jembatan lama di sepanjang area tersebut. Jembatan-jembatan ini ditengarai menjadi penghambat aliran air karena banyaknya sampah yang menumpuk.
“Terdapat 26 jembatan lama yang posisinya bertiang dan menjadi penghambat sekaligus penyebab tertahannya sampah,” ungkap Andi Harun.
Oleh karena itu, Andi Harun menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda dan camat setempat untuk mengidentifikasi jembatan-jembatan yang perlu diganti. Proses identifikasi ini akan dimulai pada tahun 2025.
“Semoga dengan normalisasi dan penggantian jembatan ini, permasalahan banjir di Antasari dapat teratasi secara tuntas,” imbuhnya.
Penulis: Dimas
Editor: Agus S