SANGATTA – Truk terbesar di dunia dengan kapasitas muatan 360 ton merek Liebherr T282 seberat 237 ton, akan dijadikan monumen tambang sekaligus ikon Kota Sangatta. Rencananya, truk yang dahulunya digunakan untuk mengangkut batu bara ini akan ditempatkan di Bukit Pandang, Sangatta.
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang yang merupakan ketua tim ikon tambang Sangatta, bersama manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC) serta Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) menyaksikan secara langsung pemisahan material truk di Assembly Area Tango Delta KPC, Selasa (18/01/2022).
Sementara Yorden Ampun Manager External Relations PT KPC mengatakan, semua yang hadir adalah saksi sejarah dimulainya pembongkaran fisik truk yang akan dijadikan ikon tambang Sangatta.
“Ini adalah momentum yang bersejarah, walaupun melalui proses yang sangat panjang, akhirnya Pemerintah Kabupatan Kutai Timur (Kutim) memperoleh legalitas dan persetujuan dari pemerintah pusat,” ujarnya
Ditambahkannya, program ini merupakan bentuk dukungan PT KPC dalam upaya membantu pemerintah mendongkrak sektor pariwisata. Dia juga berharap, terbangunya ikon tambang ini akan tersiar ke daerah lain.
“Dengan demikian Kutim menjadi daerah pertama yang membangun ikon tambang yang ikonnya adalah alat berat asli,” beber Yorden.
Wabup Kutim Kasmidi Bulang tidak bisa menyembunyikan rasa haru dan bangganya saat menyaksikan langsung pembongkaran truk tersebut.
“Alhamdullilah, setelah kurang lebih empat tahun kita berjuang dengan berbagai proses, dan didasari dengan niat yang baik akhirnya kita bisa mempersembahkan alat ini di Kutim,” ucapnya bangga.
Dia berharap, pemisahan Truk Liebherr T282 tidak menemui kendala dan sesuai rencana yang sudah ditentukan. Tak lupa, Kasmidi mengucapkan apresiasi sekaligus terima kasihnya kepada semua tim yang terlibat, sehingga dapat menghadirkan alat yang luar biasa tersebut.
“Ini akan menjadi sejarah dan momen yang luar biasa bagi kita semua, ketika alat ini berdiri megah ditengah pusat perkantoran Bukit Pelangi,” kata ia.
Truk Liebherr T282 akan dipisahkan satu persatu materialnya kemudian dibawa menggunakan lowboy menuju Bukit Pandang untuk dirakit kembali.
Diperkirakan pada Maret mendatang, truk bisa berdiri gagah di puncak tertinggi Kota Sangatta. (ref)
