KUTAI BARAT – Pemkab Kubar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kabupaten Kutai Barat sedang melaksanakan pembuatan badan jalan yang baru.
Saat ini, proyek penimbunan yang merupakan proyek lelang senilai Rp 2,3 Miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023 telah dimulai dan diharapkan selesai Desember 2023 ini.
Proyek penimbunan ini memiliki satu segmen yang sedang dikerjakan dengan panjang 425 meter, lebar atas 10 meter, lebar bawah 14 meter, dan ketinggian penimbunan mencapai 1,8 meter – 2 meter.
“Selama proses pengerjaan penimbunan, terdapat petugas dari karyawan kontraktor yang berjaga selama kegiatan ini dilakukan untuk menjaga jalur dan kelancaran arus lalu lintas. Pasalnya, kendaraan sepeda motor masyarakat masih melintas di area tersebut. Sebab, jalan ini merupakan jalan paling dekat dari Kampung Muara Bunyut, Empakuq menuju Kecamatan Melak,” beber Petinggi Kampung Empakuq, Bernadus, kepada Media Kaltim, Minggu (24/12)
Bernadus menambahkan bahwa saat ini kondisi jalan hanya bisa digunakan oleh kendaraan bermotor roda dua. Kendaraan bermobil telah dialihkan melalui jalan Empas dan Kampung Srimulyo.
Menurut Bernadus bahwa jalan ini belum mengalami kerusakan akibat abrasi air sungai Mahakam, dan masih digunakan oleh kendaraan seperti milik perusahaan sawit dan kendaraan angkutan karyawan tambang batu bara.
Bernadus berharap agar pemerintah pusat, provinsi, dan Kabupaten bisa memberikan dan menganggarkan kegiatan penurapan pada pinggir/bibir sungai. Dengan demikian, akses jalan di Kampung Empakuq akan aman dari potensi longsor.
Saat ditemui di lokasi kegiatan proyek di Kampung Empakuq, pengawas pelaksana kegiatan proyek, Aditya, mengungkapkan bahwa awal pengerjaan dimulai dengan pengukuran pada tanggal 3 September 2023.
Kemudian, pengerjaan fisik dimulai pada tanggal 15 September dan masih berlangsung hingga tanggal 24 Desember 2023.
Aditya menjelaskan bahwa awalnya proyek ini ditargetkan selesai pada tanggal 25 Desember, namun faktor alam yang tidak bisa diprediksi, seperti curah hujan yang tinggi dan pasangnya air sungai, telah menghambat pekerjaan. “Proyek ini dapat selesai lebih cepat jika cuaca terus panas,” katanya.
Pihaknya juga telah bekerja siang dan malam dalam melakukan penimbunan. Dalam kegiatan proyek ini, Aditya didukung oleh sejumlah alat kerja, termasuk satu unit excavator, dozer, pibro roller, gleder, dan sebelas unit dum truck.
Aditya menambahkan bahwa lokasi tempat pengambilan tanah untuk proyek penimbunan ini berjarak kurang lebih dua kilometer dari lokasi proyek. Selain itu, proyek penimbunan ini berada di atas rawa dan berdekatan dengan pinggir sungai Mahakam.
Pewarta: Ichal
Editor: Agus S