spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tekankan Pentingnya Kurikulum Agama di Sekolah

TANJUNG REDEB – Tantangan era modern yang semakin kompleks, seperti maraknya kenakalan remaja dan penurunan nilai-nilai moral, membuat pentingnya penguatan materi pelajaran agama semakin menonjol.

Wakil Ketua II DPRD Berau, Sumadi menekankan pentingnya penambahan materi pelajaran agama di sekolah untuk memberikan bekal moral yang kuat bagi generasi muda.

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, pelajaran agama tidak hanya tentang menghafal teori, tetapi bagaimana anak didik bisa menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

“Pendidikan agama di sekolah perlu diperkuat untuk membangun karakter siswa yang baik dan tahan terhadap pengaruh negatif di luar sana. Saat ini, kita melihat fenomena kenakalan remaja yang semakin mengkhawatirkan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai agama,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa hanya menambah materi agama dalam kurikulum tanpa menambah alokasi waktu pembelajaran tidak akan efektif.

“Kurikulum harus disesuaikan, jangan hanya sekadar menambah materi tanpa waktu yang memadai. Jika hanya menambah materi tanpa penambahan waktu, maka pelajaran agama tidak akan efisien dan siswa bisa kesulitan untuk menyerapnya dengan baik,” tegasnya.

Sumadi juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam pendidikan agama anak-anak. Menurutnya, orang tua adalah pendidik pertama yang bisa memberikan penguatan dasar mengenai nilai-nilai agama dan moral.

“Peran orang tua sangat penting di sini. Sekolah bisa memberikan ilmu agama, tetapi penguatan nilai agama sehari-hari harus dimulai dari rumah. Orang tua perlu aktif mendampingi dan mengarahkan anak-anak agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif,” jelasnya.

Ia berharap Pemkab Berau bersama instansi pendidikan dapat merancang kurikulum yang lebih seimbang, dengan penekanan pada penambahan alokasi waktu pelajaran agama agar materi yang diberikan dapat disampaikan dengan efektif.

Menurutnya, pemahaman agama yang baik tidak hanya akan mengurangi kenakalan remaja, tetapi juga dapat menciptakan generasi yang lebih bijak dalam menghadapi tantangan era digital dan modernisasi yang terus berkembang.

“Ini merupakan langkah penting yang perlu kita lakukan bersama. Sekolah dan orang tua harus berjalan seiring dalam membimbing anak-anak kita agar memiliki landasan moral yang kuat. Dengan begitu, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga matang secara spiritual,” tutup Sumadi. (adv/dez)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.