BONTANG – Bakhtiar Wakkang, anggota Komisi II DPRD Bontang mengusulkan kepada pemkot untuk membentuk kelompok kerja (pokja) khusus banjir sebagai langkah pencegahan dan penanggulangan ketika bencana banjir melanda Kota Taman. Penanganan banjir katanya, merupakan tugas bersama. Bukan hanya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK), ataupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dia berharap dengan koordinasi yang baik, masala banjir bisa diselesaikan secepatnya. Mantan ketua panitia khusus (pansus) banjir DPRD itu juga mengusulkan agar pemkot membuat semacam Tim SAR. “Di dalamnya melibatkan unsur pemerintahan seperti kecamatan dan kelurahan, serta perusahaan seperti PT Pupuk Kaltim, PT Badak, dan perusahaan lainnya,” ucap pria yang akrab disapa BW itu, belum lama ini.
Jika penanganan banjir hanya dilakukan beberapa pihak, sambung BW, maka dikhawatirkan tidak bisa terselesaikan secara cepat. Sehingga butuh peran serta dari berbagai unsur. Politisi Nasdem itu juga mengajak seluruh pihak untuk bergandengan tangan menjadikan masalah banjir sebagai prioritas untuk segera dituntaskan.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bontang Basri Rase juga berencana membentuk pokja tersebut. Tugas pokja ini ikut merumuskan solusi. Sebagai bentuk komitmen terhadap program prioritas ini katanya, pemkot juga mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 42,5 miliar lebih untuk penanggulangan banjir.
Anggaran itu untuk sejumlah kegiatan meliputi penyusunan kajian induk (masterplan), Detail Engineering Design (DED), Feasibility Syudy (FS), hingga pembebasan lahan. “Termasuk pembangunan dan peningkatan drainase dan normalisasi sungai,” tandasnya. (bms/adv)
