spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tangani Banjir yang Kerap Melanda Sangatta, Wabup Kutim Sebut Dua Langkah Ini Segera Dilakukan

SANGATTA– Banjir yang mendera dua kecamatan di Kutai Timur (Kutim), akibat tingginya intensitas curah hujan pada Maret 2022 lalu menjadi perhatian khusus pemerintah daerah setempat. Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang memaparkan langka yang diambil saat musibah banjir terjadi. Ia menyebutkan langsung mengumpulkan tim untuk memantau dan mengantisipasi jika ada kenaikan debit air. Tujuannya agar risiko kebencanaan dapat diminimalisasi jika kondisi serupa kembali terjadi.

Orang nomor dua di Kutim ini menegaskan, perlunya upaya konkret guna mengatasi akar masalah banjir yang belakangan ini kerap melanda Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, dan sekitarnya. Termasuk di beberapa tempat lain seperti  wilayah Kecamatan Bengalon.

“Saya bersama Pak Bupati sudah berdiskusi dan meminta instansi terkait segera melakukan langkah penguatan mitigasi bencana banjir dan bencana lainnya. Warga kita sekarang sedang risau. Banjir yang terjadi kemarin memang mengejutkan walau tidak sebesar Maret lalu. Ini harus kita sikapi dengan serius persoalan hulu ke hilirnya. Tidak hanya penanganan jangka pendek, jangka panjangnya juga perlu,” ucap Kasmidi.

Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang. (Ramlah/Media Kaltim)

Ia menegaskan, upaya mitigasi atau pencegahan bencana alam adalah tanggung jawab semua pihak, terlebih dalam cuaca yang akhir-akhir ini cukup ekstrem.

“Jadi begini, dalam penanganan banjir ini kita harus berbicara realistis yang mana dalam penanganan membutuhkan anggaran. Untuk itu semua tim turun menginventarisasi apa-apa yang dibutuhkan dalam penanganan ini sehingga nantinya di masukkan dalam Anggaran Perubahan, anggaran itu akan masuk ketika ranahnya sudah masuk,” papar Kasmidi.

“Kami mohon maaf kepada masyarakat dan mohon tetap sabar karena kami akan terus bekerja dan menegaskan bahwa pemerintah daerah hadir untuk masyarakat dalam kondisi apa pun,” tandasnya.

Dikatakannya, rakor penangan banjir sudah dilakukan untuk membaca perencanaan daerah yang tepat sasaran melalui berbagai penyesuaian dan investigasi yang benar.

Sehingga Pemkab Kutim dapat melakukan tindak lanjut terhadap permasalahan sesuai perencanaan yang matang dan dapat menyelesaikan masalah.

Kasmidi mengatakan, penanganan banjir akan dilakukan melalui dua tahap perencanaan yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Pihaknya akan terus melakukan analisa untuk penanganan banjir yang terkoordinasi dan berkelanjutan. Mengenai penanganan jangka pendek, ia menerangkan akan mencermati kondisi di lapangan apa yang menjadi akar masalah.

Apakah akibat sedimentasi alur sungai atau di muara sungai. Jika masalahnya ada di hilir sungai, maka hal itu yang akan ditangani lebih dulu. Sedangkan langkah jangka panjang yakni melakukan kajian untuk melakukan normalisasi sungai. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img