SAMARINDA – Kecenderungan peningkatan angka penularan Covid-19 di Benua Etam terus terjadi dan belum ada tanda-tanda penurunan. Dinas Kesehatan Kaltim melaporkan, hingga Minggu (13/9/2020), total terkonfirmasi positif covid sudah mencapai angka 5.926 kasus terkonformasi positif dengan tingkat kesembuhan baru mencapai 60 persen atau 3.589 kasus.
Dilaporkan juga ada tambahan 174 kasus positif covid per 13 September 2020. Kota Balikpapan menjadi daerah penyumbang terbesar dengan 79 kasus, disusul Bontang 49 kasus, Samarinda 36 kasus, Berau 7 kasus, Paser 2 kasus dan 1 kasus dari Kutai Timur.
Sementara, kasus yang meninggal sudah mencapai 240 orang, termasuk tambahan 4 kasus terbaru yang dilaporkan dari Bontang dan Samarinda. Adapun penambahan Kasus terkonfirmasi Covid 19 yang dilaporkan Meninggal rincian sebagai berikut:
- Bontang 2 Kasus:
– BTG 333 (Laki-laki 30 tahun) merupakan kasus dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan komorbid Hipertensi dan Diabetes Melitus. Kasus dilaporkan meninggal pada tanggal 11 September 2020 dari RS Pupuk Kaltim Bontang dan terkonfirmasi Covid 19 pada hari ini, pemakaman dan pemulasaran sesuai protocol Covid-19.
– BTG 334 (Laki-laki 71 tahun) merupakan kasus dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan komorbid Diabetes Melitus. Kasus dilaporkan meninggal pada tanggal 12 September 2020 dari RS Pupuk Kaltim Bontang dan terkonfirmasi Covid 19 pada hari ini, pemakaman dan pemulasaran sesuai protocol Covid-19.
- Samarinda 2 Kasus
– SMD 1311 (Wanita 70 tahun) merupakan kasus terkonfirmasi Covid-19 pada 10 September 2020 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan komorbid Diabetes Melitus. Kasus dilaporkan meninggal pada tanggal 11 September 2020 dari RSUD AW Syahranie, pemakaman dan pemulasaran sesuai protocol Covid-19.
– SMD 440 (Laki-laki 81 tahun) merupakan data meninggal hasil cleaning data dengan dinkes Kota Samarinda. Kasus dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang dilaporkan meninggal pada tanggal 11 Agustus 2020 dari RS Dirgahayu Samarinda dan terkonfirmasi Covid-19 pada 15 Agustus 2020 pemakaman dan pemulasaran sesuai protocol Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak mengungkapkan masih tingginya kasus di Kaltim disebabkan terjadinya transmisi lokal yang massif hampir diseluruh daerah di Kaltim. Ini karena kurangnya upaya dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. “Disamping juga gencarnya tim gugus tugas di tiap daerah melakukan tracing dan testing agar cepat mengetahui hasil dan melakukan isolasi bagi mereka yang terpapar,” ungkap Andi Muhammad Ishak pada konferensi pers secara daring, Minggu (13/9) sore.
Andi Ishak menyebut terbatasnya fasilitas pelayanan kesehatan untuk menangani Covid-19 juga harus diketahui masyarakat. Karena jika semakin banyak yang terpapar Covid-19, maka fasilitas kesehatan semakin banyak diperlukan guna menampung pasien. “Sebanyak apapun tempat karantina yang disediakan pemerintah. Jika tidak ada upaya pencegahan dari masyarakat, maka pemerintah akan kewalahan dalam penanganannya,” sebutnya.
Untuk itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kaltim ini mengajak masyarakat bersama-sama menerapkan protokol kesehatan ketika berada diluar rumah. Karena, lanjut dia, kontribusi masyarakat sangat menentukan dalam upaya menekan dan menurunkan angka penularan Covid-19 di Kaltim.
“Masyarakat Indonesia adalah masyarakat sosial yang terus berinteraksi sehingga sulit untuk dikendalikan. Saat ini yang dapat dilakukan patuh dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” pesannya. (red)
Jangan Lewatkan Berita Terkini dari MediaKaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami: