TENGGARONG – Seorang motoris perahu ketinting, Taufik Fahroji (21) tenggelam saat mengendarai ketintingnya, Rabu (31/8/2021) sekitar pukul 20.00 Wita.
Ketinting yang dinaiki korban dan rekannya, Abu Talib, ditabrak oleh ketinting yang kebetulan melintas di RT 05 Perairan Desa Kota Bangun Ilir, Kecamatan Kota Bangun.
Awalnya, Taufik dan Abu Talib akan kembali ke dok Kapal Sumber Rejeki, setelah sore harinya ke Desa Kota Bangun Ilir untuk mencari kebutuhan sehari-hari. Saat kembali malam hari, korban tidak melengkapi ketinting dengan penerangan yang mumpuni.
Saat sedang menyeberang sungai untuk kembali ke tempat kerja, sekitar 30 meter dari pinggir sungai, dari arah lain datang ketinting lain yang dikemudikan Agus Mera (35). Tanpa penerangan yang baik, Agus menabrak ketinting yang dibawa korban dan rekannya hingga terbalik.
“Korban langsung terjatuh ke sungai mahakam,” ujar Ketua Basarnas Kaltim, Melkianus Kotta, Kamis (1/9/2022). Pasca menabrak, Agus Mera pun langsung putar haluan. Mencoba menyelamatkan Taufik dan Abu Talib. Namun Taufik tidak diketahui lagi keberadaannya karena keburu tenggelam.
Saat dikonfirmasi Kapolsek Kota Bangun, Iptu Agus Fitriadi, membenarkan laka air yang melibatkan dua kapal ketinting di RT 05 Perairan Desa Kota Bangun Ilir, Rabu (31/8/2022) malam.
Arus air sungai yang sedang deras diakui mempersulit pencairan sejak tadi malam. Ditambah kurangnya pencahayaan di sekitar lokasi kejadian tabrakan dua ketinting. “Karena sungai (sedang) arus deras,” ujarnya singkat.
Dari hasil informasi awal, kurangnya penerangan kedua ketinting menjadi salah satu penyebab laka air. Korban dan Abu Talib hanya menggunakan lampu senter dari telepon genggam. Sementara Agus Mera mengemudikan ketinting seorang diri, malah tidak menggunakan penerangan lantaran senter yang sering digunakan sedang rusak.
Kini proses pencarian korban terus dilakukan. Basarnas Kaltim menurunkan sedikitnya 6 personel. Dibantu tim BPBD Kukar, Polsek Kota Bangun, keluarga korban, dan masyarakat sekitar lokasi. (afi)