spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sulit Sepakat di Balikpapan, DPRD Pilih Sektor Pendidikan, Pemkot: Flayover Rapak dan Akses Pulau Balang Mendesak

BALIKPAPAN – Sejumlah rencana pembangunan di Balikpapan masih jauh panggang dari api. Padahal keberadaannya dinilai sudah sangat mendesak. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menilai sejumlah proyek perlu segera direalisasikan. Namun para wakil rakyat punya penilaian lain.

Musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) Balikpapan digelar di sebuah hotel di Balikpapan Kota, Senin (29/3/2021). Dihadiri sejumlah anggota forum komunikasi pimpinan daerah Balikpapan. Di antaranya Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh. Hadir sejumlah anggota DPRD Balikpapan lainnya.

Saat berpidato dalam kesempatan tersebut, Rizal memanfaatkannya untuk memberi pesan kepada para anggota DPRD Balikpapan. Yakni, mengenai beberapa rencana pembangunan yang sudah digagas namun belum sempat direalisasikan. Rizal berharap para wakil rakyat ikut berpartisipasi dalam realisasi pembangunan.

“Tentunya kami berharap, wakil kita di DPRD ikut memperjuangkan. Sehingga pembangunannya bisa segera direalisasikan,” kata Rizal.

Adapun beberapa rencana pembangunan dimaksud di antaranya jembatan layang atau flyover di Kelurahan Muara Rapak dan akses jalan dari Balikpapan menuju Jembatan Pulau Balang. Kedua pembangunan tersebut disebut sangat mendesak dibutuhkan. “Akses jalan penghubung ini yang masih menjadi kendala sehingga Jembatan Pulau Balang belum bisa difungsikan,” ucap Rizal.

Selain itu, SMK 7 Balikpapan disebutkan Rizal telah disiapkan lahan pembangunannya oleh Pemkot Balikpapan. Mengambil tempat di Balikpapan Barat. Tinggal eksekusi pembangunannya yang belum dimulai. Disebabkan Pemkot yang sempat terkendala anggaran.

Khusus pembangunan fisik sekolahan tersebut, dipastikan Rizal terlaksana pada 2021 ini. Pemkot Balikpapan telah mendapat kucuruan dana dari Pemprov Kaltim secara bertahap.

“Pembangunan SMK 7 butuh dana sekitar Rp 130 miliar. Tahun ini sudah mendapat bantuan dari pemprov sekitar Rp 10 miliar,” sebutnya.

Karena masih belum diterima 100 persen, Rizal berharap DPRD Balikpapan bisa ikut mengawal proses pembangunan. “Mudahan-mudahan di tahun berikutnya terus mendapat bantuan anggaran. Sehingga rencana pembangunan bisa direalisasikan semuanya,” imbuhnya seperti diberitakan kaltimkece.id jejaringan mediakaltim.com.

Di lokasi sama, Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh memastikan menyerap semua usulan Rizal. Namun belum semua rencana pembangunan Pemkot Balikpapan diupayakan pihaknya. Yang paling menjadi perhatian dewan saat ini adalah pembangunan di sektor pendidikan.

Menurut Abdulloh, pendidikan yang berkualitas sangat dibutuhkan warga Balikpapan saat ini. Sebab, pendidikan akan menciptakan sumber daya manusia yang berkompeten dan kredibel. Dengan begitu, warga lokal bisa bersaing di dunia kerja.

“Jadi dalam APBD harus dianggarkan terkait pengembangan SDM di Balikpapan. Misalnya, menyekolahkan masyarakat atau mendirikan balai latihan kerja guna memiliki skill yang bisa bersaing,” kata Abdulloh.

Selain pendidikan, yang juga menjadi perhatian DPRD Balikpapan adalah peningkatan pendapatan asli daerah dari bidang perpajakan. Dikatakan Abdulloh, saat ini pihaknya tengah mengkaji agar biaya pajak di sektor hiburan bisa dikurangi. Karena biaya pajak yang tinggi dinilainya membuat pengusaha ogah membayar pajak. Dengan begitu PAD Balikpapan sulit meningkat.

“Ketimbang pajak ditinggikan tapi pengusaha tidak membayar. Kalau membayar sembunyi-sembunyi, tidak sesuai dengan nilai yang harus dibayarkan,” ucap politikus Partai Golongan Karya itu.

Namun pengurangan pajak ini juga disertai dengan peningkatan regulasi dan pengawasan yang tegas. “Kalau masih menunggak diberi sanksi, cabut usahanya,” tutup Abdulloh. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img