PASER – Curah hujan yang terjadi selama sepekan terakhir mengakibatkan 2 kecamatan di Kabupaten Paser terendam banjir. Bencana alam tahunan itu merendam 15 desa dan kelurahan, bahkan di antaranya, 5 desa di Kecamatan Muara Komam terisolir.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser, Ruslan menyebut, belasan desa itu masing-masing 7 desa di Kecamatan Muara Komam dan 8 Desa di Kecamatan Long Kali.
“Hasil pantauan, banjir di Kecamatan Muara Komam terus bergerak dari hulu sampai hilir. Dari desa yang terdampak banjir mengakibatkan lima desa terisolir, ” kata Ruslan, saat dihubungi Kamis (16/3/2023).
Adapun desa yang terisolir di Kecamatan Muara Komam itu yakni Desa Swan Slutung, Desa Long Sayo, Desa Muara Payang, Desa Prayon dan Desa Muara Kuaro. Sementara tidak untuk Kelurahan Muara Komam dan Desa Batu Butok.
Pihaknya belum mengetahui berapa jumlah korban terdampak di wilayah setempat. Namun, untuk di Kecamatan Long Kali, dari 8 desa hanya 1 desa yang terisolir, yakni Desa Kepala Telake, akibat jalan putus yang disebabkan longsor.
“Hanya 1 desa yang terisolir. Sementara desa lainnya kita lakukan pemantauan,” lanjutnya.
Desa desa itu di antaranya Desa Kepala Telake, Desa Muara Toyu, Desa Muara Pias, Desa Munggu, Desa Mendik, Desa Bente Tualan, Desa Sebakung dan Kelurahan Long Kali. Akibatnya, ratusan warga memilih mengungsi dan sebagian desa mendirikan dapur umum.
Ruslan menyebut, data total warga terdampak diperkirakan mencapai 635 Kepala Keluarga (KK). Namun jumlah itu hanya di Kecamatan Long Kali. Sementara untuk Kecamatan Muara Komam masih dilakukan pendataan.
“Total terdampak sementara di Kecamatan Long Kali kurang lebih 635 KK,” sebutnya.
Diketahui, selain curah hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan air laut yang pasang serta kurangnya daerah resapan dialiran sungai. Sementara kebutuhan mendesak yakni bahan makanan, air bersih, perlengkapan tidur dan popok bayi. (bs)