SAMARINDA – Hal yang mengejutkan datang dari Isran Noor, Calon Gubernur Kaltim, ketika sampai di Posko pemenangan seusai pencabutan nomor di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim pada Senin (23/9/2024).
Pria yang sering disapa “Kai” itu, menegaskan bahwa program Rudy Mas’ud dan Seno Aji, lawannya adalah mustahil.
Dalam arti Program “Gratispol” yang digaungkan oleh Rudy-Seno, yang dimaksudkan untuk memberikan pendidikan gratis dan kesehatan gratis. Menurut Isran, hal itu tidak bisa dilaksanakan, karena dana untuk itu perlu dipertanyakan dapatnya dari mana.
“Program kita yang pantas dan realistis, bukan gratispol. Dari mana dananya? Dari mana duitnya?,” ujar sang petahana itu di Posko Pemenangan Isran-Hadi, Jalan Arif Rahman Hakim, Samarinda.
Menurutnya, dana daerah Kaltim belum cukup untuk menuju kesana. Maka ia menekankan di saat wawancara tersebut, “Jangan mendustai masyarakat.” Ia menekankan bahwa itu sangatlah mustahil untuk bisa dilaksanakan.
“Mustahil, dari mana dananya?” tekannya.
Lebih lanjut, setidaknya Isran menganggap hampir ada 1 juta anak-anak sekolah, dan jika memang akan digratiskan, Isran terus menerus mempetanyakan dananya. Baginya itu bisa mencapai angka Rp 15 triliun, sedangkan dana itu harusnya juga dibagikan ke beberapa lini lainnya di daerah.
Ia bersama Hadi Mulyadi mengklaim juga telah melakukan program untuk membantu pendidikan anak-anak di Kaltm. Utamanya adalah dengan hadirnya BKT atau Beasiwa Kaltim Tuntas.
“Jangan melihat program yang tidak masuk akal,” kata Calon Gubernur nomor urut 1 itu.
Sebelumnya, Seno Aji pada pidato di KPU Kaltim, juga mengatakan bahwa ada pihak-pihak yang mengatakan programnya mustahil. Akan tetapi bagi Seno yang tidak masuk akal adalah anggaran yang tidak digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Ada yang tidak percaya, tidak masuk akal katanya barang ini. Tetapi yang tidak masuk akal adalah anggaran yang digunakan tidak untuk kesejahteraan rakyat,” demikian Seno.
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Nicha R