spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sempat Dituding Pungli, Jembatan Pandamaran Kembali Diperbaiki

TENGGARONG – Buntut tudingan pungutan liar (pungli) masyarakat terhadap pengguna jalan di Dusun Pandamaran, Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, Kutai Kartanegara (Kukar), masih berlanjut. Setelah masyarakat sekitar sepakat membongkar jembatan yang menjadi jalan alternatif, akhirnya bongkaran jembatan kembali diperbaiki. Dengan menimbun kayu log, batu dan tanah.Dari keterangan Tommy, Kepala Desa Tuana Tuha, setidaknya ada 2 titik yang jadi perbaikan, hulu Dusun Pandamaran dan hilir Dusun Pandamaran. Karena memang dua titik ini yang jadi akses penting yang terputus, akibat rusaknya gorong-gorong setelah dilanda banjir besar beberapa waktu lalu.

“Sementara yang (titik akses) kemarin itu sudah ditimbun,” ujar Tommy saat dikonfirmasi, Senin (7/2/2022).

Tommy melanjutkan, kayu log yang digunakan sementara untuk memperbaiki jalan berasal dari sumbangan PT Silva Rimba Lestari dan PT AAU. Sementara Asosiasi Sopir Belayan bertugas memobilisasi bantuan sumbangan kayu. Sedangkan pengerjaannya secara swadaya oleh masyarakat Kecamatan Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang, yang biasa menggunakan jalan.

Sumbangan, lanjut Tommy, berdatangan dari masyarakat dan tokoh masyarakat, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta. Uang digunakan untuk operasional pembelian solar, hingga sewa alat berat ekskavator mini.

“Dapat bantuan kayu lagi hari ini di (Dusun) Pandamaran yang sempat viral itu,” lanjut Tommy.

Proses perbaikan sementara yang dilakukan masyarakat, asosiasi supir dan perusahaan, yang dilakukan di dua titik di Dusun Pandamaran. (Istimewa)

Dia memastikan, seluruh kegiatan tersebut murni swadaya masyarakat, asosiasi dan bantuan perusahaan. Seperti rental alat berat hingga operasional di lapangan, dengan perkiraan dana yang dikumpulkan dan digunakan mencapai Rp 15 juta.

Tommy mengharapkan, Pemkab Kukar bisa segera turun tangan dan cepat tanggap. Tidak menunggu viral di media sosial, hingga muncul dugaan sekaligus tudingan pungli dilakukan masyarakat.

“Begitu mengetahui ada hambatan-hambatan mobilisasi untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah hulu atau sekitarnya itu, harus cepat tanggap jangan nunggu viral baru tanggap,” tutupnya.

Tudingan pungli ramai di jagat maya saat Tim Basarnas tengah dalam perjalanan untuk mencari korban tenggelam di Desa Tuana Tuha.

Dinarasikan, tiap kendaraan yang melintas dikenai tarif Rp 20 ribu. Belakangan diketahui, jika jembatan tersebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar dengan menggunakan biaya dan bahan material milik mereka. (afi)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.