spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sempat 60 Kematian Sehari, Kini Nihil di Kaltim

Sehari 2.069. Lebih lengkapnya, 2.069 kematian pasien Covid-19 pada 27 Juli 2021. Tragedi nasional yang jangan lagi terulang. Hanya karena kita kini merasa sudah kebal, hingga mengabaikan protokol kesehatan. Ingat varian Omicron sudah datang!

Dengan jumlah kematian sebegitu banyaknya, 27 Juli 2021 tercatat sebagai hari terkelam, semenjak pandemi Corona resmi menyerang Indonesia pada 2 Maret 2020. Bulan paling banyak menebar berita duka sebab selama periode 1-29 Juli, warga Indonesia yang meninggal dunia mencapai 32.061 orang.

“Jumlah kematian di bulan Juli ini, menjadi bulan dengan kematian paling banyak selama pandemi di Indonesia,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, saat menggelar jumpa pers virtual, dua hari setelah kejadian. Ditambahkan pula, kasus fatalitas pada Juli tersebut, empat kali lipat lebih banyak dibanding sebulan sebelumnya (Juni) dengan total 7.913 kasus kematian.

Wiku menambahkan, hingga pekan terakhir Juli 2021, Kalimantan Timur masuk dalam daftar 10 provinsi dengan jumlah kematian pasien Covid-19 terbanyak. Secara berurutan: Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.

Kembali ke tanggal 27 Juli 2021. Di hari itu, sebanyak 60 warga Kaltim meninggal dunia dalam sehari. Balikpapan tercatat sebagai daerah paling tinggi tingkat kematiannya yakni 27 orang, sebaliknya Samarinda dan Kabupaten Paser justru nihil. Sementara 7 kabupaten/kota lain di Kaltim, jumlah kematiannya dikisaran 2-9 orang di hari itu.

Walau tragedi yang ditimbulkan varian Delta tersebut telah berlalu dan jumlah kematian di Kaltim sampai 20 Desember 2021, nihil. Patut diingat deretan angka di atas bukan tanpa makna. Tapi akumulasi berpulangnnya teman, kerabat atau malah orang terdekat kita. Satu nyawa sangat berharga apalagi ribuan sehari!

Pengalaman 21 bulan menghadapi Covid-19, seharusnya tidak menghantui kita untuk bergerak melawan atau menumbuhkan kewaspadaan sejak dini. “Jadi jangan anggap enteng Corona. Tetap waspada dan tetap terapkan protokol kesehatan,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor, pekan lalu, menanggapi masuk Omicron di Indonesia.

Isran menegaskan, walau ada kajian bahwa Omicron tak sefatal varian Delta, namun bukan hal itu yang perlu diperhatikan. Covid-19 ya tetap Covid-19. Selama si pasien memiliki penyakit bawaan, penyakit ini tetap saja berbahaya. “Jadi hati-hati,” tegas dia.

Dengan kata lain, jangan pernah anggap enteng Corona, varian apapun. Kejadian rumah sakit tak mampu menampung pasien Covid-19, cukup berlangsung sekali yakni pertengahan tahun ini saja. Selanjutnya, kata Isran, kita jaga kewaspadaan dengan cara sederhana menerapkan protokol kesehatan! (prs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti