PPU – Dalam cuaca panas hari ini, Selasa (22/8/2023), dua titik api muncul dan menyebabkan kebakaran lahan di Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU). Yakni di Kelurahan Pejala dan Kelurahan Gunung Seteleng.
Laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, terjadi di RT 5 Kelurahan Pejala, sekira pukul 13.30 Wita. Tepatnya terjadi pada tumpukan sabut kelapa di sebuah pabrik yang dikelola oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Dana Amanah Masyarakat.
Laporan yang masuk itu langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan yang terkoordinasi dalam Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD PPU. Personel yang terdiri dari BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Pemadaman (DKPP), Dinas Pertanian (Distan), TNI/Polri serta Satpol-PP PPU langsung menuju lokasi kejadian.
“Setelah tiba di lokasi tim gabungan dibantu masyarakat sekitar langsung melakukan pemadaman dan pendinginan bersama di lokasi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD PPU, Budi Santoso melalui rilis resminya.
Setidaknya 4 armada Damkar Pos Penajam dan Pos Petung serta 1 mobil tandon warga diterjunkan. Kebakaran baru padam sepenuhnya sekira pukul 15.30 Wita, dan menyebabkan bertumpuk-tumpuk sabut kelapa pra-produkse ludes.
Kejadian kedua terjadi di RT 7 Kelurahan Gunung Seteleng sekira pukul 15.00 Wita. Mengakibatkan lahan, semak belukar dan gambut habis terbakar.
Tim gabungan juga langsung dikerahkan sesaat laporan masuk. Untuk menghentikan kebakaran meluas, setidaknya 6 armada pemadaman diturunkan.
“Pemadaman dilakukan baik dengan cara manual dan menggunakan mesin portable serta menggunakan mobil pemadam,” katanya.
Yaitu dengan menerjuankan 4 unit mobil pemadam DPKP PPU, 1 unit mobil tangki Distan PPU, 1 unit mobil tangki Dinas Perkim. Juga 1 unit mesin portable BPBD dan 2 unit mesin portable Distan PPU.
Sekira pukul 19.00 Wita, kebakaran hingga pendinginan lokasi baru berhasil ditakhlukkan. Dari laporan, secara visual saat ini di lokasi kebakaran telah padam dan tidak terdapat potensi timbulnya titik api.
Lebih lanjut, Budi terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dalam menyikapi cuaca ekstrem kali ini. Khususnya dalam menyikapi kejadi kebaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi salah satu potensi paling rawan terjadi di PPU.
“Potensi karhutla pada musim kemarau cukup tinggi. Maka dari itu, dukungan masyarakat untuk segera melaporkan dan untuk tidak beraktivitas yang dapat menimbulkan titik api, sangat dibutuhkan,” pungkasnya. (sbk)
Penulis : Nur Robbi
Editor : Nicha Ratnasari