BONTANG – SD Negeri 016 Bontang Selatan, yang terletak di kawasan perairan Kampung Tihi-Tihi, berhasil meraih penghargaan Adiwiyata tingkat kota dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang, Selasa (17/12/2024). Prestasi ini merupakan pencapaian besar bagi sekolah yang unik karena berada di atas laut.
Kepala SDN 016 Bontang Selatan, Tri Ayuningsih Pujiastuti, mengungkapkan tantangan utama dalam menjaga lingkungan sekolah adalah arus laut yang kerap membawa sampah. Namun, seluruh warga sekolah bekerja sama untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kelestarian laut.
“Ini tantangan juga untuk LH, membawa sekolah yang berada di atas laut untuk mengikuti Adiwiyata dan ini memang pertama kalinya,” terangnya.
Tri menerangkan persiapan untuk mengikuti program Adiwiyata sebenarnya tidak berbeda jauh dengan sekolah-sekolah lain. Namun, SDN 016 menonjolkan potensi sumber daya alam setempat untuk membangun kesadaran lingkungan di kalangan siswa.
Yang menjadi tantangan dari sekolah tersebut adalah mereka tidak hanya melibatkan orang tua murid karena jumlah murid yang juga sedikit, tapi mereka melibatkan seluruh warga Tihi-Tihi. Mereka dituntut untuk dapat menjaga kebersihan sekitar, tidak hanya diwilayah sekolah namun juga seluruh kampung Tihi-tihi.
“Untuk tanaman rindang kami sudah tidak bisa karena diatas laut, jadi kami totalitas menjaga kebersihan. Alhamdulillah seluruh warga serta anak-anak di sana tidak membuang sampah di laut,” terangnya.
Selain itu, mereka juga menerapkan pola hidup sehat. Di SD tersebut tidak tersedia kulkas, makan dan minuman yang disediakan juga bukan minuman kemasan ataupun makanan siap saji. Mereka mengolah sendiri makanan dan minuman dengan sumber daya alam sekitar.
“Bakso, pentol yang kami sajikan saja terbuat dari ikan, dan yang mengolah kantin tersebut juga dari paguyuban,” terangnya.
Pihak sekolah hanya menyediakan hamparan meja untuk makan, sisanya ia menyerahkan kepada paguyuban untuk berjualan. “Siapapun yang ingin berjualan hari itu, kami persilahkan,” tambahnya.
Ia menjelaskan penilaian ini menjadi tantangan bagi dirinya yang juga masih baru disekolah tersebut. Apalagi pada 2023 lalu warga di sana belum paham apa itu Adiwiyata, namun ia terus melakukan edukasi dan pelan-pelan melakukan implementasi sehingga tahun 2024 ini berhasil mencapai hal tersebut.
Diketahui, total murid kelas 1 hingga 6 SD disana hanua berjumlah 35 orang sehingga keterlibatan masyarakat sangatlah penting untuk mencapai Adiwiyata ini. Ia juga menargetkan untuk Adiwiyata tingkat Provinsi dengan menjaga yang sudah baik dan meningkatkan kelestarian sumber daya alam.
“Anak-anak disana harus lebih explore lagi, karena mereka di atas laut mereka harus mencintai laut dan menjaganya,” harapnya.
Penulis: Syakurah
Editor: Nicha R