SANGATTA- Berbagai keluhan gangguan kesehatan mulai muncul, sekitar 2 pekan setelah banjir besar melanda Sangatta.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemkab Kutim, Palang Merah Indonesia (PMI) Kutai Timur, PT Kaltim Prima Coal (KPC), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutim dan Dinas Kesehatan Kutai Timur, menggelar pengobatan gratis bagi warga terdampak banjir.
Kepala Markas PMI Kutim, Wilhelmus Wio Doi mengatakan, pihaknya telah terjun ke lapangan melakukan pendataan dan asesmen terhadap masyarakat terdampak banjir.
“PMI telah melakukan asesmen ke desa-desa terdampak banjir di Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan, target kami ingin sasar 3.000 jiwa,” terang lelaki yang akrab disapa Ewil itu.
Hasil dari asemen, lanjut dia, diputuskan untuk melakukan pengobatan gratis di Desa Sangatta Utara, Kelurahan Singa Geweh, Kelurahan Teluk Lingga, Desa Sangatta Selatan, Desa Swarga Bara dan Desa Pinang Raya.
Koordinator Baksos Febriana Kurniasari mengatakan, pengobatan masal ini merata di 6 desa, antara lain Desa Sangatta Selatan, Kelurahan Singa Geweh, Desa Pinang Raya, Desa Sangatta Utara, Desa Teluk Lingga dan Desa Swarga Bara.
Ia mengatakan kolaborasi KPC dengan PMI Kutim sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan Kolaborasi KPC dan PMI didukung Pemkab dan IDI Kutim. Yakni, menyasar 3.000 jiwa, KPC-PMI buka pengobatan gratis dan vaksinasi,” terang Febriana.
Suppritendent Public Communication Eksternal KPC, Felly Lung menambahkan, kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan KPC terhadap program pemerintah dalam penanganan pasca-banjir Sangatta. Agar peran perusahaan bisa maksimal terhadap masalah sosial dan kesehatan masyarakat.
“Ini merupakan lanjutan kegiatan kemanusian PT Kaltim Prima Coal bersama PMI, dan bukan hanya pengobatan gratis, tetapi kami juga melakukan vaksinasi massal. Ini sekaligus sebagai dukungan PT Kaltim Prima Coal untuk mempercepat vaksinasi di Kutai Timur,” tutupnya. (ref)