spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sanggar Tari Tunas Mekar Dua Serangkai, Haramkan Pengiring Musik Digital, Demi Jaga Keaslian Budaya Tradisional

Komitmen dalam menjaga keaslian budaya Kalimantan telah membawa Sanggar Tari Tunas Mekar Dua Serangkai semakin dikenal publik Bontang. Sanggar tari yang sudah berdiri sejak 26 tahun lalu ini, sudah tak diragukan lagi kepiawaiannya dalam menari dan bermain musik tradisional. Sanggar ini  telah mengikuti berbagai macam lomba dan juga tampil di berbagai acara lokal maupun nasional.

Di Sanggar Tari Tunas Mekar Dua Serangkai yang berada dibawah naungan Burhan Juhar ini, tak hanya sekadar belajar menari dan bermain musik. Mereka juga memberikan pemahaman bahwa ada nilai-nilai budaya dari leluhur yang tetap harus kita lestarikan sampai kapanpun, dengan cara menjaga keaslian budaya.

Sampai sekarang, ini menjadi ciri khas Sanggar Tari Tunas Mekar Dua Serangkai. Dimana dalam setiap penampilan tarian atau alat musik yang digunakan adalah alat musik tradisional asli, bukan musik elektronik (mp3).

“Kami sangat menjaga keasliannya. Maka dari itu kami menggunakan alat musik yang asli seperti gambus, gendang, dan alat musik tradisional lainnya. Sehingga musik yang dihasilkan  memiliki kualitas yang berbeda dengan musik yang sudah jadi,” ucap Burhan saat menjadi bintang tamu dalam program Podcast “Meja Tamu” alias Media Kaltim-Praja Tatap Muka dengan tema “Mengenal Budaya Lewat Seni Tari.” Program tersebut tayang di kanal Youtube Praja TV Bontang, Rabu (22/9/2021), kerjasama antara mediakaltim.com bersama Radio Praja TV, serta didukung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang.

Berkat komitmennya dalam menjaga keaslian budaya dan memberikan pelayanan terbaik kepada para klien, Sanggar tari ini cukup diandalkan di Kota Bontang. Kata Burhan, ia sangat mengedepankan kedisiplinan  kepada anak didiknya, sehingga sanggar ini mendapat banyak kepercayaan.

“Saya selalu bilang sama anak-anak jangan sampai kita mengecewakan orang yang mengundang kita. Kita harus disiplin dan memberikan penampilan yang terbaik,” ungkapnya.

Sebagai pria yang berdarah seni, Burhan tak menutup diri dalam berbagi ilmu kepada anak didik, juga masyarakat lain yang ingin mempelajari seni budaya Kalimantan. Termasuk juga tak memandang suku, siapapun yang ingin belajar ia mempersilahkan untuk datang ke Sanggarnya.

Berlokasi di Jalan Tari Jepen 1 RT 04 Kelurahan Guntung, sanggar tari ini telah melahirkan tiga generasi. Adapun tari yang diajarkan diantaranya Tari Jepen Tradisional dan Modern, Tari Gantar juga Tari Dayak. (ahr)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti