BONTANG – Warga di Gang Amalia, RT 23, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, kembali menjadi korban banjir akibat turap sungai yang jebol sejak setahun terakhir. Kondisi ini semakin meresahkan karena selain banjir dan endapan lumpur, warga juga khawatir dengan kemunculan buaya di sekitar lokasi.
Eko Jatmiko, salah satu warga terdampak, mengatakan jebolnya turap bermula dari lubang kecil yang lambat laun membesar akibat derasnya arus sungai yang terus menggerus bagian bawah konstruksi.
“Semakin lama semakin besar jebolannya, kemungkinan karena air sungai yang mengikis bagian bawah turap,” ucapnya.
Kekhawatiran warga bukan hanya soal banjir. Eko mengaku sering melihat buaya muncul di sekitar lubang turap yang jebol, terutama saat air sedang surut.
“Ada buayanya sering muncul berjemur di pinggir sungai, takutnya pas waktu air sedang naik, buayanya ikut naik ke sini juga,” ungkapnya.
Diketahui, sebelumnya warga sekitar beserta RT setempat sudah sering kali melaporkan hal tersebut. Akan tetapi belum ada respons baik dari pemerintah untuk menanganinya.
Bahkan warga pun sudah pernah melakukan kegiatan musyawarah terkait turap yang jebol ke pihak kelurahan. Akan tetapi sampai saat ini dari pihak kelurahan pun belum ada tanggapan yang berkelanjutan.
“Air sungai kalau sudah naik, pastinya rumah saya kena banjir. Kalau air saja tidak masalah, tetapi ini ada endapan lumpurnya juga. Sangat menguras tenaga kalau waktu membersihkan,” jelasnya.
Mengenai hal tersebut, warga sekitar ingin Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, bisa dengan cepat merespons permasalahan ini. Agar rumah mereka tidak mengalami kebanjiran lagi, saat hujan deras dan air naik saat sungai sedang meluap.
Penulis: Dwi S
Editor: Nicha R