TENGGARONG – Gerakan bangga memakai kain, digaungkan di Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satunya dikampanyekan dalam Kainnya Radhika, event yang diselenggarakan sekelompok remaja di Kukar. Harapannya menimbulkan kebanggaan beraktivitas, menggunakan pakaian berbahan kain batik.
Tampak acara yang digelar di Halaman Naga, Jalan Naga, Kelurahan Timbau, dipenuhi ratusan anak muda yang menggunakan pakaian khas batik. Mulai dijadikan sebagai kemeja, blazer, hingga dijadikan bahan untuk celana mirip sarung.
Radhika Darmawan, yang menjadi ‘otak’ atau penggagas bangga berkain ini. Gagasan yang disusun sejak dua bulan belakangan ini, akhirnya disambut dengan baik dengan menggandeng pelaku UMKM asal anak-anak muda, untuk memeriahkan acara tersebut.
“Tapi di Kalimantan Timur khususnya Kukar, Samarinda itu sangat jarang banget dan minim. Bahkan, mereka malu untuk menunjukkan identitas mereka, yaitu batik Kaltim atau Kukar,” ujar gadis berusia 22 tahun tersebut.
Dara yang kini masih duduk di bangku kuliah ini, mengangkat misi bahwa anak muda Kukar bangga menggunakan batik. Di tengah bermacam jenis batik di Kukar yang cukup kaya dan melimpah motifnya. Hingga pada akhirnya, selain melestarikan batik itu sendiri, batik tidak hanya sekadar pakaian untuk pergi ke acara formal saja, namun bisa digunakan saat “hangout” bersama kawan.
“(Awalnya) Kita mau memperkenalkan, bahwasanya ini kampanye berkain. Jadi atasannya bebas bawahannya pakai batik atau sebaliknya, apa aja bisa yang penting dari Indonesia,” ungkap mahasiswi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya, Unmul ini.
Agenda ‘Kainnya Radhika’ ini sendiri, dirangkai dengan pameran batik Kaltim dan Nusantara, fashion show batik, pelukis, penampilan puisi dan alat musik khas Kaltim Sape’, dan tari kontemporer. Ditutup dengan ber-diskoria sambil menyantap minimal tradisional jamu. (afi)