spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PWI Kaltim Peduli Bantu Pulangkan Warga Tana Lia Usai Jalani Operasi di RSUD AWS

SAMARINDA – Karena kehabisan bekal, warga Desa Tanah Merah Barat, Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung yang selesai melakukan operasi amputasi kaki di RSUD AW Sjahranie (AWS) Samarinda berharap bantuan agar bisa pulang ke daerah asalnya.

Pasien dari Kalimantan Utara (Kaltara) ini menjalani operasi penyumbatan pembulu darah dan menjalani perawatan inap dan jalan selama satu bulan di Samarinda. “Kami membawa bapak berobat ke Samarinda, berdasarkan rujukan dari RSUD Jusuf SK Tarakan. Selesai perawatan di RSUD AWS, habis operasi satu bulan kami di Samarinda,” ucap Juwita, keluarga pasien.

Dia menuturkan, pada awal datang, 20 Agustus 2022, dia bersama bapaknya langsung mendaftar di instalasi rawat jalan RSUD AWS, sampai pukul 17.00 Wita. “Kami tidak tahu mau ke mana, sampai-sampai bapak bilang kita nginap di sini saja, maksudnya disamping outlet Roti O, karena pagi-pagi harus kembali antre berobat. Malam itu juga kami cari tempat untuk istirahat. Akhirnya setelah saya cari-cari tahu dapat kos-kosan di Jalan Trisari. Biayanya Rp 600 ribu sebulan. Air dan listrik bayar sendiri,” ucap Juwita sebelum berangkat menggunakan ambulan PWI Kaltim Peduli, Rabu, 21 September 2022.

Juwita mengatakan, saat itu mereka sangat bingung. “Kondisi bapak pada saat itu kakinya sama sekali tidak bisa tersentuh. Sedikit saja tersentuh pasti teriak kesakitan,” ucapnya.
Selama berobat jalan, dari kos-kosan kami naik angkutan online ke rumah sakit.

“Tidak jauh jaraknya, tidak sampai 500 meter, tapi kalau jalan kaki tidak mungkin karena kondisi bapak yang tidak bisa untuk jalan jauh. Seandainya tahu dari awal ada relawan ambulans di Samarinda kami akan minta tolong. Tahunnya malah menjelang akan balik,” kata Juwita yang mendampingi bapak dan ibunya.

Pasien saat di speedboat

Menurut Juwita pada saat mau pulang, mereka kehabisan bekal untuk biaya perjalanan dan kebetulan saat di rumah sakit ada ketemu pasien, namanya pak Deddy memberi tahu jika mau pulang tidak ada ongkos minta tolong dengan ambulan PWI Kaltim.

“Kami memberanikan diri untuk menelepon ke Ambulan PWI, alhamdulillah direspons dan kami diminta mengisi formulir permintaan pengangkutan menggunakan ambulans pada tanggal 17 September. Ada petugas dari ambulans PWI datang ke tempat kami untuk mengecek kebenarannya, dan kami diminta mengisi formulir, akhirnya kami berhasil diantarkan, ini kami mau berangkat,” ucapnya.

Sementara Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Kaltim, Achmad Shahab yang membawahi PWI Kaltim Peduli, mengatakan awalnya ada informasi dari penanggung jawab ambulans PWI Kaltim Peduli ada permintaan pengantaran ke Tanjung Selor dari warga asal Kabupaten Tana Tidung yang kehabisan bekal.

“Kami dari PWI Kaltim Peduli sementara ini hanya bisa melayani pengantaran gratis dalam kota Samarinda saja, jika harus keluar kota apalagi antar provinsi harus ada dukungan dari donatur dan dermawan untuk menopang biaya perjalanan,” ucapnya.

Dijelaskan Shahab, ambulans PWI Kaltim Peduli diadakan pada awalnya untuk membantu anggota yang memerlukan ambulans, namun ternyata di masyarakat banyak sekali warga yang memerlukan jasa ambulans untuk pengantaran maupun penjemputan pasien dan jenazah. “Akhirnya dengan izin Allah kami bisa berbuat walaupun ala kadarnya untuk membantu warga yang memerlukan ambulans, termasuk pak Thamrin dan keluarga ini,” Jelasnya.

Upaya pengantaran keluarga pak Thamrin dari Samarinda ke Tanjung Selor dituturkan Shahab, mendapat support dari donatur yang diupayakan kawan-kawan jurnalis di Kalimantan Utara.

“Alhamdulillah dibantu Mas Datu Iskandar Zulkarnaen, mantan ketua PWI Kaltara yang berhasil melobi Ketua Pembina Yayasan Forum Komunikasi Ane’ Belungon (YFKAB) Doktor Datu Iman Suramanggala, dan rekan Anny dari Radar Tarakan yang berhasil melobi Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali juga membantu. Dari jurnalis Samarinda juga turut membantu antara lain Tri Wahyuni (busam.id), dan Pak Ivan (M. Syafranuddin) Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Kaltim. Alhamdulillah terkumpul cukup untuk operasional pengantaran dari Samarinda ke Tanjung Selor,” ucap Shahab yang juga jurnalis Samarinda Pos.

Sementara itu Usamah Bima, relawan ambulans PWI Kaltim Peduli mengatakan pengantaran pasien asal Tana Tidung ini dijemput di kos-kosannya di Jalan Trisari. “Seharusnya kami berangkat Rabu pagi, namun pada saat mau menjemput di perjalanan setelah penanganan kecelakaan di jalan Juanda seberang SMAN 5 Samarinda, Unit ambulans mengalami kendala, kami paksakan jalan akhirnya air radiator keluar, sehingga memaksa kami untuk menarik ke bengkel. Dibantu ambulans Paman Doblang (Pak Santoso) Ambulan Rumah Zakat yang kebetulan melintas dari Jalan Kadrie Oening ke Bengkel Indotech di Jalan Nusyirwan Ismail (Ring Road 2). Baru selesai perbaikan menjelang magrib, dan baru bisa kami jemput setelah magrib,” jelas Usamah.

Pemberangkatan pemulangan pasien di lepas Muhammad Heldianur (bendahara PWI Kaltim). “Hati-hati di perjalanan, semoga perjalanan lancar. Selamat hingga tujuan dan yang mengantarkan balik dengan selamat. Kami berharap sampai Tanjung Selor Kamis siang, sehingga pasien dan keluarga bisa lanjut perjalanan menggunakan speedboat ke Tarakan lanjut ke Tana Lia, namun jika tidak memungkinkan terpaksa diinapkan dulu di Tanjung Selor, paginya baru lanjut perjalanan,” ucap Heldi

Menurut Heldi, semua biaya perjalanan, penginapan dan makan selama perjalanan telah kami siapkan. “Terima kasih atas bantuan kawan-kawan jurnalis yang telah mengupayakan lobi donatur, dan semoga yang menyumbang diberi ganjaran pahala berlipat dari Allah, sehingga bisa terlaksana membantu pemulangan warga pasca rawat inap di RSUD AWS asal Tana Lia Kabupaten Tana Tidung,” kata Heldi. (rls)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img