BONTANG – Pulau Beras Basah, destinasi wisata ikonik Kota Bontang, menjadi salah satu lokasi favorit wisatawan, terutama saat liburan besar keagamaan dan akhir tahun. Namun, lonjakan jumlah pengunjung selalu diiringi oleh permasalahan klasik, sampah yang tertinggal.
Meski pengunjung diimbau untuk membawa kembali sampah mereka ke darat, penumpukan sampah tetap menjadi pemandangan yang sering ditemukan di pulau ini.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Ekonomi, dan Kreatif (Dispoparekraf) Kota Bontang mengungkapkan hingga kini, pengelolaan sampah di Pulau Beras Basah masih menjadi tanggung jawab pengunjung.
“Kami terus melakukan imbauan tiap tahunnya, tapi agak sulit untuk mengharapkan kesadaran tersebut,” ujarnya, Selasa (17/12/2024).
Dispoparekraf telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah menyediakan sistem pengangkutan sampah dari pulau ke daratan. Bahkan, asosiasi kapal juga bersedia membantu membawa sampah pengunjung kembali ke daratan.
Untuk itu pada tahun 2025 mendatang, pihaknya akan menambahkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan dipekerjakan untuk mengurus sampah di tempat-tempat wisata khususnya beras basah.
“Itu sudah kami siapkan SDM nya, jadi tahun 2025 kami akan fokuskan mereka untuk mengurus sampah, sehingga tempat-tempat wisata kita dapat bersih dari sampah,” pungkasnya.
Penulis: Syakurah
Editor: Nicha R