spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Program Pertanian Digaungkan, Sayang Jumlah Petani dan PPL Justru Berkurang

SAMARINDA – Nampaknya menjadi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petani, bukanlah pilihan karier utama di Kaltim.
Fakta bahwa jumlah pekerja pada dua bidang ini menurun drastis. Padahal, Kaltim sedang giat mencanangkan program peningkatan pertanian skala masif. Belum lagi segera menjadi pemasok bahan pertanian untuk IKN.

Kondisi itu menjadi perhatian serius Anggota DPRD Kaltim, Bagus Susetyo. Info dari OPD terkait, jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petani terus berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi yang tidak ideal ditengah keinginan kaltim untuk terus menjadikan sektor ini salah satu primadona PAD.

“Kondisi yang mengkhawatirkan karena berdampak pada menurunnya hasil produksi pertanian dan pemenuhan pangan lokal Kaltim. Kalau terus dibiarkan Kaltim akan semakin bergantung daerah luar,” cemasnya.
Ia menambahkan Informasi Dispertan sudah jelas. Kekurangan SDM itu bikin miris. Harus ada tindakan nyata guna mengatasi persoalan itu. Jangan dibiarkan berlarut-larut karena khawatir akan terus berkurang, “Harus dimaklumi juga, alasan petani atau PPL yang memilih beralih profesi lain yang lebih menjanjikan. Kalau alasannya kesejahteraan maka tidak bisa dihalangi,” tambahnya.

Adalah tugas utama pemerintah bagaimana fokus pada pertanian sehingga mampu mensejahterakan para petani dengan pola dan cara yang lebih menarik minat. Utamanya SDM muda kaltim. Memetakan kawasan pertanian di seluruh Kaltim, menjadi hal yang harus tuntas dilakukan diawal sebagai langkah antisipasi alih status lahan yang masih terjadi.

Sarana dan prasarana pertanian juga harus dipenuhi termasuk membangun irigasi dan jalan persawahan. “Ketersediaan pupuk berkualitas juga vital. Jangan sampai begitu sudah berjalan dari awal, justru pupuknya yang langka atau kalaupun tersedia, harga tak terjangkau petani,” paparnya. (Adv/mk)

16.4k Pengikut
Mengikuti