spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Program 1.000 Sapi di PPU Mulai Tunjukkan Hasil

PENAJAM – Program seribu sapi di Penajam Paser Utara (PPU) mulai menunjukkan hasilnya. Hingga kini, setidaknya peternakan telah berhasil memelihara dan terdapat 34 kelahiran.

Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), secara intensif memantau 1.000 ekor sapi bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) yang diterima peternak, agar sapi tersebut tumbuh dan berkembang.

“Dari hasil pemantauan, diketahui, jumlah kelahiran sapi bantuan kementan tahun ini sudah ada 34 kelahiran,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten PPU Arief Murdyatno di Penajam, Selasa (17/5/2022).

Menurut dia, pencapaian ini membuktikan bahwa peternak di PPU, yang dipercayai untuk menjalankan program ini sudah berhasil. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan inseminasi buatan atau kawin suntik terhadap 259 ekor sapi betina dewasa hasil bantuan tersebut.

Distan PPU juga telah melakukan pemeriksaan kebuntingan terhadap 287 ekor sapi. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa sudah ada 69 ekor sapi indukan yang bunting sehingga dalam waktu dekat akan melahirkan.

“Selama ini kami terus melakukan pemantauan, pemeriksaan, dan pendampingan terhadap kelompok tani ternak yang menerima bantuan sapi dari Kementan, sehingga jika ada kendala diupayakan langsung bisa ditangani,” terangnya.

Ia menjelaskan, 1.000 ekor sapi tersebut terbagi menjadi dua program, yakni program pembibitan sebanyak 500 ekor, sedangkan 500 ekor lain merupakan program penggemukan.

Arief menambahkan, sebanyak 5 kelompok petani ternak yang menerima bantuan tersebut. Kelimanya berada di Kecamatan Babulu yang tersebar pada lima desa, yakni Desa Labangka Barat, Babulu Darat, Gunung Intan, Gunung Mulia, dan Desa Gunung Makmur.

Lima kelompok tani dari 5 desa itu, semua tergabung dalam satu koperasi, yakni Koperasi Jasa Babulu Brahman Jaya, sehingga pengelolaannya berbasis bisnis demi untuk kesejahteraan seluruh anggota.

“Dari pemantauan dan pendampingan yang kami lakukan, harapannya adalah agar sapi untuk pembibitan bisa terus berkembang, sedangkan yang program penggemukan bisa dipastikan tumbuh sampai gemuk, dijual dan dibelikan bakalan baru,” jelas Arief.

Adapun jenis usaha utama dari koperasi ini adalah hasil penggemukan untuk penyediaan daging konsumsi, hasil pedet yang dilahirkan untuk calon bibit. Kemudian yang tak kalah Baim juga ialah perkembangan bisnis pupuk organik baik padat maupun cair, termasuk bisnis bibit rumput unggul untuk pakan ternak.

“Untuk pemasaran, telah dilakukan kerja sama melalui off taker (penjaminan komoditas) dengan Koperasi Berkah Salama Jaya Kabupaten Kutai Kartanegara, termasuk sebagai penjamin replacement (penggantian) bakalan baru untuk program penggemukan,” pungkasnya. (sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img