spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Posisi Andi Harun di Gerindra Terancam, Antara Bertahan atau Cari Partai Alternatif

SAMARINDA – Penunjukan Seno Aji sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Timur memunculkan tanda tanya mengenai posisi Andi Harun di internal partai tersebut. Meskipun baru kurang dari setahun, Andi Harun digantikan oleh Budi Satrio, yang merupakan ponakan dari Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Pengamat Politik sekaligus Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul), Saipul Bahtiar, menyatakan Seno Aji telah membuktikan kiprahnya, terutama dengan terpilihnya ia sebagai Wakil Gubernur mendampingi Rudy Mas’ud pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 lalu.

“Ada prestasi yang bisa dibuktikan oleh Seno Aji,” ungkap Saipul dalam wawancara via telepon WhatsApp pada Rabu (19/02/2025).

Saipul juga menilai bahwa Gerindra, sebagai salah satu partai penguasa, menginginkan sosok yang berpengalaman dan memiliki rekam jejak politik di Kalimantan Timur. Menurutnya, Seno Aji layak menjadi Ketua DPD Gerindra Kaltim setelah memenangkan Pilgub melawan sang petahana.

Cepatnya pergantian posisi di internal Gerindra ini menunjukkan bahwa Andi Harun belum mendapatkan kembali kepercayaan penuh dari partai. Hal ini membuat posisi Andi Harun dalam Gerindra terancam, dengan Saipul mengungkapkan bahwa penurunan Andi Harun saja sudah menunjukkan bahwa posisi politiknya sangat rapuh.

“Bisa saja nanti, jika dia (Andi Harun) tidak bisa mengembalikan kepercayaan DPP Gerindra, dia akan dibiarkan pindah partai,” kata Saipul.

Terlepas dari itu, Saipul juga tidak menafikkan bahwa secara hitung-hitungan politik, berpindah partai bukanlah suatu keputusan yang mudah. Sebab Gerindra sejauh ini menjadi partai penguasa, dengan demikian Andi Harun pastinya berhati-hati untuk mengambil keputusan.

“Walaupun secara posisi sebenarnya tidak nyaman (Bagi Andi Harun),” lanjut Saipul.

Kalaupun Andi Harun secara terpaksa harus pindah partai, kemungkinan adalah partai yang dekat dengan penguasa. Saipul beranggapan agaknya Andi Harun tidak akan kembali ke partai lamanya, yaitu PAN. Karena itu, kemungkinan besar adalah Golkar.

“Kalau dia pindahpun harus menjadi ketua,” ujar Saipul.

Menurut Saipul, jika kemudian Andi Harun pindah dan tidak menjadi ketua partai lain, alangkah baiknya untuk tetap bertahan di Gerindra. Pada akhirnya ini soal mempertahankan elektabilitas dan kekuatan melalui partai.

Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Nicha R

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img