SAMARINDA – Kasus kematian terkonfirmasi Covid-19 masih terus bertambah. Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, pasien meninggal dunia pada Sabtu (19/9/2020) sore sebanyak 3 kasus. Sehingga secara keseluruhan korban meninggal dunia di Kaltim sudah mencapai 265 kasus. Tiga kasus meninggal ini seluruhnya dari Samarinda.
Pertama SMD 1158, laki-laki 50 tahun merupakan kasus terkonfirmasi Covid-19 pada 6 September 2020 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan komorbid Diabetes Melitus. Kasus dilaporkan meninggal pada 17 September 2020 dari RSUD AW Syahranie, pemakaman dan pemulasaran sesuai protocol Covid-19.
Kedua SMD 1628, laki-laki 56 tahun merupakan kasus terkonfirmasi Covid-19 pada 16 September 2020 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Kasus dilaporkan meninggal pada 18 September 2020 dari RS Samarinda Medica Center, pemakaman dan pemulasaran sesuai protocol Covid-19.
Ketiga SMD 1759, laki-laki 75 tahun merupakan kasus dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Kasus dilaporkan meninggal pada 18 September 2020 dari RSUD AW Syahranie dan terkonfirmasi Covid-19 pada 19 September 2020, pemakaman dan pemulasaran sesuai protocol Covid-19
Dilaporkan juga ada penambahan sebanyak 111 kasus terkonfirmasi positif dengan rincian, Berau 14 kasus, Kutim 5 kasus, Paser 10 kasus, Balikpapan 36 kasus, Bontang 7 kasus dan Samarinda 39 kasus. “Sehingga total kasus positif sampai hari ini (19/9, Red.) sebanyak 6.716 kasus. Dengan penambahan ini juga telah meningkatkan kasus positif di Kaltim, sudah mencapai 180,5/100 ribu penduduk. Artinya dalam 180 orang terkonformasi kasus dalam 100 ribu penduduk,” tutur Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak dalam jumpa pers daring, Sabtu (19/9) sore tadi.
Tingginya kasus yang meninggal, turut membuat petugas semakin sibuk untuk memakamkan jenazah di Taman Pemakaman Raudhatul Jannah, Jalan Serayu, RT 20, Kelurahan Tanah Merah, Samarinda Utara. Pada Sabtu (19/9/2020) hingga pukul 15.30 Wita, sudah terhitung lima kali satgas melakukan memakamkan jenazah.
“Pagi tadi kami sudah makamkan 5 jenazah. Prosesnya dua gelombang, pertama 3 jenazah kemudian 2 jenazah. Tapi ambulans yang digunakan tentu masing-masing satu untuk satu jenazah,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Samarinda, Ifran.
Jenazah yang telah dimakamkan hari ini pertama adalah laki-laki usia 66 tahun berinisial ES. Masuk pertama kali ke RSUD AWS pada 18 September 2020 kemarin, pada pukul 15.25 Wita. Pasien ini memiliki hasil swab positif Covid-19.
Pasien kedua adalah laki-laki berusia 63 tahun berinisial SK. Pasien pertama kali masuk ke rumah sakit pada 17 September 2020 pukul 21.30 Wita. Pasien dinyatakan meninggal dengan status probable Covid-19 karena memiliki gejala mengarah ke Covid.
Pasien ketiga adalah laki-laki berusia 75 tahun berinisial AMA. Masuk pertama kali ke RSUD AWS pada 18 September 2020. Pasien memiliki hasil swab terkonfirmasi positif Covid-19. “Pemberangkatan tiga jenazah gelombang satu dari RSUD AWS dilakukan pukul 07.00 Wita pagi tadi,” sebutnya.
Kemudian pasien keempat adalah wanita berusia 55 tahun berinisial IRK. Masuk pertama kali ke RSUD Dirgahayu pada 16 September 2020 lalu. Pasien dinyatakan meninggal dengan status probable, karena sebelumnya masuk dalam kategori suspect Covid-19.
Lalu pemakaman kelima pada hari ini adalah laki-laki usia 56 tahun berinisial SJ. Pasien pertama kali masuk ke RS SMC pada 11 September 2020. Pasien memiliki hasil swab positif Covid-19. “Pemberangkatan jenazah dari RS SMC (dilakukan) pukul 11.00 Wita, sementara dari RS Dirgahayu dilakukan pukul 11.30 Wita pagi tadi,” tambah Ifran.
Diungkapkan kepala tim E ini, pihaknya juga kembali menerima panggilan telepon dari rumah sakit untuk kembali melakukan pemakaman dengan protokol Covid-19. Pasien adalah wanita berusia 39 tahun. Masuk pertama kali ke RSUD AWS pada 10 September 2020 pukul 21.00 Wita. Yang bersangkutan didiagnosa pneumonia, terkonfirmasi Covid-19 dan anemia. Meninggal pada hari ini pukul 13.15 Wita. “Kami ada dapat informasi ada tambahan satu orang lagi, kami akan jemput sekitar pukul 16.00 Wita,” ucapnya.
Sementara, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Yudha Pranoto mengatakan, melihat total angka yang meninggal sebanyak 265 kasus, maka saat ini presentasinya sudah 4 persen dari total kasus terkonfirmasi. “Ini sama dengan rata-rata nasional, namun di atas rata-rata dunia 3,15 persen” kata Yudha Pranoto, Sabtu (19/9/2020).
Menurutnya, saat ini bukan sekadar soal persentase, tapi terpenting, bagaimana agar seluruh pasien bisa disembuhkan, karena ini menyangkut jiwa manusia.
Dengan ledakan pasien baru dalam beberapa waktu terakhir ini, ditambah keterbatasan tenaga kesehatan, termasuk fasilitas perawatan bagi pasien terkonfirmasi, maka langkah terbaik yang paling mudah dilakukan menurut Yudha adalah mencegah penularan virus berbahaya ini.
“Itulah mengapa, kami selalu mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan ini. Gunakan masker, menjaga jarak tidak berkerumun dan cuci tangan. Lebih murah dan lebih mudah dengan mencegah ternyata,” pesan Yudha lagi.
Demi melakukan pencegahan itu, Gugus Tugas Samarinda menggelar patroli gabungan penegakan disiplin protokol kesehatan sesuai Perwali Nomor 43 Tahun 2020.
Patroli dilakukan di sekitar Pasar Sungai Dama, Samarinda Ilir. Personel Gugus Tugas yang lain melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah lokasi. “Mereka juga melakukan pemakaman jenazah sesuai dengan protokol Covid-19,” pungkasnya. (red)