SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur, Syaiful Bakhri, menekankan pentingnya pendampingan aktif terhadap koperasi sebagai strategi utama untuk meningkatkan kinerja sektor koperasi dan UKM di daerah.
Ia meminta Dinas Koperasi, UKM, dan Ekonomi Kreatif agar memperkuat pembinaan serta memberikan pendampingan yang lebih intens, terutama kepada koperasi yang belum memiliki kemitraan dengan pihak ketiga.
“Jika koperasi tidak didampingi dengan baik, saya pastikan banyak yang gagal. Karena kemampuan SDM tiap koperasi itu berbeda-beda,” ujar Syaiful, Selasa (3/12/2024).
Menurutnya, keberhasilan koperasi sangat bergantung pada adanya pelatihan dan bimbingan, baik dari pemerintah maupun dari pihak swasta. Ia mengungkapkan, selama ini koperasi yang berjalan dengan baik adalah mereka yang rutin mendapatkan pendampingan dan pelatihan, baik di dalam maupun luar daerah.
Ia menegaskan bahwa pemerintah perlu memberi ruang lebih luas kepada koperasi lokal agar dapat tumbuh tanpa harus bergantung pada mitra perusahaan besar.
“Tidak semua koperasi harus bermitra dengan perusahaan. Pemerintah bisa hadir memberi peluang dan dukungan nyata,” jelas politisi PKS itu.
Syaiful juga menyoroti rendahnya pemahaman beberapa koperasi terhadap regulasi, terutama Undang-Undang Perkoperasian. Ia khawatir jika tidak ada pendampingan berkelanjutan, koperasi akan berjalan tanpa arah yang jelas.
“Kalau tidak didampingi, mereka bisa salah mengartikan hak dan kewajiban. Bahkan UU Perkoperasian pun bisa tidak mereka pahami. Maka pembinaan harus terus dilakukan, dan kalau bisa ditingkatkan,” tegasnya.
Ia menyadari, jumlah koperasi di Kutai Timur yang mencapai ribuan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi dinas terkait. Namun, ia tetap mendorong agar program pendampingan ini mendapat perhatian lebih, termasuk dari sisi penganggaran.
“Memang berat, apalagi jumlah koperasi sangat banyak. Tapi kalau ingin koperasi maju, ini investasi penting untuk ekonomi daerah,” pungkasnya.
Editor: Agus Susanto