spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penjahat Siber Gentayangan, Pakai Akun WhatsAapp Wali Kota Basri Rase untuk Sebar Undangan Ekstensi APK

BONTANG – Akun WhatsApp Wali Kota Bontang Basri Rase dibajak. PNS di Kabupaten Paser Lynie Widiasie nyaris menjadi korbannya. Ia menceritakan pada Minggu (16/4/2023) pukul 3.00 WITA dini hari tadi, menerima undangan bodong dengan ekstensi apk.

Lynie menceritakan awalnya tidak mengenal nomor akun WhatsApp yang mengirimkan undangan tersebut. Namun begitu ditulusuri, profil nomor tersebut adalah Wali Kota Bontang Basri Rase.

Ketika dicek nomornya, diduga nomor yang biasa digunakan orang nomor satu di Kota Bontang. “Orang tersebut mengirim file berekstensi apk, yang di-rename dengan surat undangan,” tutur Lynie, Koordinator Rumah Tangga Sekretariat Daerah Pemkab Paser ini.

Ia yang mengetahui gelagat mencurigakan kemudian berusaha menghubungi wartawan Media Kaltim, memastikan bahwa akun WhatsApp tersebut nomor Wali Kota Bontang. “Saya sempat klik. Tapi karena minta akses lagi, tidak saya lanjutkan karena sepertinya penipuan untuk mengambil data-data di ponsel saya,” ucapnya. “Saya menduga, banyak sudah pesan yang dikirimkan ke pejabat lainnya. Sangat berbahaya sekali ini,” sambungnya.

Seperti diketahui, belakangan gentayangan modus penipuan, dengan mengirimkan pesan singkat di WhatsApp berkedok undangan nikah, ataupun tagihan atau lainnya. Si pengirim meminta penerima untuk mengklik atau install aplikasi APK.

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijadi Pengerapan mengingatkan masyarakat agar tak mudah percaya bila menerima pesan serupa. “APK itu bahaya, jangan di-download,” katanya di Jakarta, belum lama ini.

Dia menyebut, penjahat siber menyembunyikan sistem yang berbahaya dalam file APK berkedok undangan atau informasi lainnya itu. Saat penerima pesan mengklik tautan dengan format APK yang dikirimkan, sambungnya, maka otomatis sistem tersebut akan ter-download dan oknum tak bertanggung jawab tersebut bisa memiliki akses terhadap ponsel hingga data-data di dalamnya.

“Jadi kalau mau download (aplikasi) itu harusnya dari toko aplikasi. Jangan APK. APK itu kan kayak program. Waktu kamu buka, itu kan pasti dia download software-nya. Dia itu (menyembunyikan) di dalam undangannya,” terang Semuel.

Lebih lanjut lewat unggahan di akun Instagram @kemenkominfo, masyarakat diminta untuk waspada, terutama bila menerima pesan dari orang tak dikenal. Masyarakat diimbau untuk tidak mengklik atau install tautan atau aplikasi sembarangan di media sosial, email, atau messanger. Bila ada pesan tidak jelas, sebaiknya langsung dihapus. Selain itu, sebaiknya pasang antivirus dan update sistem operasi ponsel atau komputer secara berkala.

Sementara itu, Wali Kota Bontang Basri Rase belum bisa dikonfirmasi melalui telepon selulernya. Pesan singkat yang dikirimkan masih centang satu. (mk)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.