TENGGARONG – Pelestarian kebudayaan dan kearifan lokal, tak kalah penting untuk dilakukan, dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang kini sedang dikebut pembangunannya. Sehingga tidak hanya tinggal nama saja, di era gempuran digitalisasi, olahraga tradisional (oltrad) salah satunya.
Memang tidak dimungkiri, kini orang-orang lebih senang bermain bersama gawai pintar. Tidak jarang terlihat anak-anak lebih banyak memegang gawai pintar, dibanding bermain bersama teman di lapangan. Seperti anak-anak tahun 90-an.
Inilah menjadi salah satu tugas dari Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kukar. Bagaimana mewadahi pecinta oltrad di Kukar, sekaligus memperkenalkan dan mencari bibit-bibit baru. Karena memang Kukar sendiri punya segudang oltrad yang hingga kini memiliki peminatnya sendiri.
Bahkan akan dipertandingkan di Erau Adat Kutai. Seperti Behempas Bantal, Belogo Beregu, Belogo Perorangan, Dagongan, Hadang, Gasing Baturai, Gasing Bepepal Beregu, Gasing Bepepal Perorangan, Gasing Berajaan yang dilaksanakan di Parkiran Jembatan Repo-repo.
Untuk oltrad Katapel Tradisional, Enggrang, Kelom Panjang, Menyumpit di halaman Parkir Planetarium Jagat Raya Tenggarong. Sementara Panahan Tradisional di Lapangan Panahan Stadion Rondong Demang Tenggarong. Berlangsung sejak tanggal 24-30 September 2023.
“Pembinaan dan pencarian (bibit-bibit) altetnya melalui event-event ini,” ungkap Ketua KORMI Kukar, Lukman.
Dijelaskan Lukman, oltrad sendiri merupakan satu dari tiga jenis olahraga yang dinaungi oleh KORMI Kukar. Di mana dua di antaranya, olahraga tantangan petualangan dan olahraga kesehatan dan kebugaran.
Selain memang memiliki basis pecintanya sendiri, oltrad pun yang merupakan olahraga masyarakat akan digelar secara rutin. Tujuannya, tidak hanya mempertahankan kebudayaan oltrad itu sendiri, namun juga perlahan para pecinta oltrad bisa meraih prestasi. Karena kini, oltrad pun sudah dipertandingkan secara nasional.
Sehingga ada peran besar dari pemerintah di daerah. Dalam proses pembinaannya hingga pengembangan. Setidaknya mendukung dalam hal menggelar event-event yang mewadahi para pecinta oltrad di Kukar.
“Karena pengembangan oltrad sudah berakar, tapi kadang-kadang pegiat olahraga agak jenuh kalau hanya latihan, kalau tidak dibuatkan event,” tutup Lukman.
Penulis : Muhammad Rafi’i
Editorial : Nicha Ratnasari