JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil setiap tahunnya menerbitkan sebanyak dua kali data kependudukan nasional.
Berdasarkan amanat UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (UU Adminduk) Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri menerbitkan data kependudukan nasional per semester. Untuk Semester I diterbitkan setiap 30 Juni, dan Semester II terbit setiap tanggal 31 Desember.
Berdasarkan Data Kependudukan Semester I Tahun 2020, jumlah total penduduk Indonesia per tanggal 30 Juni sebesar 268.583.016 jiwa.
Dari jumlah itu terdiri 135.821.768 penduduk laki-laki atau naik sebesar 0,71 persen dibanding tahun lalu (134.858.411 jiwa), dan 132.761.248 penduduk perempuan atau naik 0,82% dibanding tahun lalu (131.676.425 jiwa). Terdapat total kenaikan jumlah penduduk sebesar 0,77 persen tahun ini.
“Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri yang dimaksud dalam UU Adminduk dapat digunakan sebagai basis data bagi perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi, penegakan hukum dan pencegahan kriminal,” jelas Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian.
Dari Semester I Tahun 2014 sampai dengan Semester I Tahun 2020 jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.
“Namun berdasarkan jenis kelamin, persentase kenaikan per tahun penduduk perempuan lebih besar daripada kenaikan jumlah laki-laki. Kenaikan jumlah penduduk rata-rata per tahun sebesar 0,88 persen,” jelas Zudan Arif Fakrulloh Dirjen Dukcapil.
Adapun provinsi yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah Provinsi Kalimantan Utara dengan 663.696 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang paling banyak adalah Provinsi Jawa Barat, yakni 46.092.205 jiwa.
Untuk tingkat kabupaten/kota, kabupaten/kota yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah Kabupaten Tana Tidung dengan jumlah 24.243 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang paling banyak adalah Kabupaten Bogor dengan jumlah 4.790.247 jiwa.
Dari 34 provinsi, terdapat 4 provinsi yang memiliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki, yaitu Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang jumlah penduduk perempuannya lebih tinggi 39.584 jiwa daripada laki-laki.
Menyusul berturut-turut Provinsi Nusa Tenggara Barat yang jumlah penduduk perempuannya lebih tinggi 4.632 jiwa ketimbang laki-laki; Provinsi Sulawesi Selatan penduduk perempuannya lebih tinggi 58.663 jiwa dibanding laki-laki, dan Provinsi Jawa Timur dengan penduduk perempuannya lebih tinggi 31.531 jiwa daripada laki-laki.
Pada tingkat kabupaten/kota, dari 514 kabupaten/kota terdapat 96 kabupaten/kota yang memilliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki.
Adapun kabupaten dengan jumlah perempuan tertinggi dibandingkan laki-laki adalah Kabupaten Sumenep yang jumlah penduduk perempuannya lebih tinggi 34,032 jiwa daripada laki-laki.
“Dari 34 provinsi, terdapat 30 provinsi yang memilliki jumlah penduduk laki-laki paling banyak ketimbang perempuan,” jelas Dirjen Zudan.
Provinsi dengan jumlah laki-laki tertinggi dibandingkan dengan perempuan adalah Provinsi Jawa Barat yang jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi 658.379 jiwa dibanding perempuan.
Pada tingkat kabupaten/kota, dari 514 kabupaten/kota terdapat 418 kabupaten/kota yang memilliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki.
“Untuk daerah setingkat kabupaten dengan jumlah laki-laki tertinggi dibandingkan perempuan adalah Kabupaten Bogor yang jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi 120.709 jiwa ketimbang perempuan,” jelas Dirjen Zudan memungkasi penjelasannya.
Berikut adalah Jumlah Penduduk Semester I Tahun 2020 per Provinsi: Indonesia, Laki-Laki 135,821,768 Perempuan 132,761,248; Sumatera Utara Laki-Laki 2,652,616 Perempuan 2,636,269; Sumatera Barat Laki-Laki 7,551,087 Perempuan 7,481,083; Riau Laki-Laki 2,801,468 Perempuan 3,033,482; Jambi Laki-Laki 1,785,699 Perempuan 1,712,134; Sumatera Selatan Laki-Laki 4,260,234 Perempuan 4,081,867; Bengkulu Laki-Laki 1,032,290 Perempuan 982,079;
Lampung Laki-Laki 4,656,338 Perempuan 4,406,428; Kepulauan Bangka Belitung Laki-Laki 720,736 Perempuan 685,847; Kepulauan Riau Laki-Laki 1,010,515 Perempuan 973,082; DKI Jakarta Laki-Laki 5,587,610 Perempuan 5,513,319; Jawa Barat Laki-Laki 23,375,292 Perempuan 22,716,913; Jawa Tengah Laki-Laki 18,570,981 Perempuan 18,325,771;
Daerah Istimewa Yogyakarta Laki-Laki 1,814,360 Perempuan 1,853,944; Jawa Timur Laki-Laki 20,465,848 Perempuan 20,497,379; Banten Laki-Laki 5,615,954 Perempuan 5,426,569; Bali Laki-Laki 2,139,483 Perempuan 2,122,426; Nusa Tenggara Barat Laki-Laki 2,658,460 Perempuan 2,663,092; Nusa Tenggara Timur Laki-Laki 2,736,628 Perempuan 2,716,339; Kalimantan Barat Laki-Laki 2,809,944 Perempuan 2,647,408;
Kalimantan Tengah Laki-Laki 1,346,779 Perempuan 1,255,340; Kalimantan Selatan Laki-Laki 2,059,947 Perempuan 2,010,373; Kalimantan Timur Laki-Laki 1,902,410 Perempuan 1,758,751; Kalimantan Utara Laki-Laki 347, 668 Perempuan 316,028; Sulawesi Utara Laki-Laki 1,362,101 Perempuan 1,297,886; Sulawesi Tengah Laki-Laki 1,535,913 Perempuan 1,451,798;
Sulawesi Selatan Laki-Laki 4,558,654 Perempuan 4,617,317; Sulawesi; Tenggara Laki-Laki 1,343,851 Perempuan 1,305,994; Gorontalo Laki-Laki 599,918 Perempuan 589,767; Sulawesi Barat Laki-Laki 795,622 Perempuan 767,667; Maluku Laki-Laki 943,227 Perempuan 921,108; Maluku Utara Laki-Laki 674,924 Perempuan 643,254; Papua Laki-Laki 2,318,966 Perempuan 2,035,502; dan Papua Barat Laki-Laki 599,047 Perempuan 547,619. (red2)