BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang terus menunjukkan komitmennya dalam menekan angka stunting di wilayahnya. Dalam upaya yang terstruktur dan intensif, Pemkot menargetkan masalah stunting bisa dituntaskan dalam waktu 56 hari, melalui pemberian makanan bergizi secara gratis kepada balita yang terdampak.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menjelaskan salah satu langkah konkret yang diambil adalah pemberian dua kali makan bergizi per hari kepada anak-anak yang teridentifikasi mengalami stunting.
Sebab, anak yang mengalami stunting sangat membutuhkan makanan serta minuman yang bergizi, untuk pemberian nutrisi dalam tubuh. Sehingga dengan ini, Pemkot Bontang akan memberikan makanan bergizi dua kali dalam sehari.
“Jadi untuk anak sekali makan, akan ditarik Rp 15 ribu. Pemberian makanan bergizi akan dilakukan sehari dua kali, jadi sehari Rp 30 ribu,” ucapnya saat diwawancarai, Selasa (22/4/2025).
Neni menekankan penanganan stunting tidak hanya soal memberikan nutrisi, namun juga menyangkut perbaikan pola hidup, termasuk kebersihan lingkungan, sanitasi, serta penanganan penyakit kronis yang kerap menjadi faktor penyerta.
Berdasarkan data yang dihimpun Pemkot Bontang, terdapat 1.500 balita yang masuk dalam kategori stunting atau mengalami gangguan pertumbuhan akibat masalah gizi. Angka ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Dalam pemberian makanan bergizi ini, kita bukan hanya memberi makanan yang bernutrisi saja, akan tetapi juga mengubah cara hidup sehat,” ungkapnya.
Sehingga Neni sangat yakin, jika program ini didukung dengan semua pihak, pastinya stunting di Bontang cepat teratasi dengan waktu yang singkat.
Penulis: Dwi S
Editor: Nicha R