Zulkifli, M.Pd. C.PHT.,C.HRA.
Dosen & Kepala Unit Jaminan Mutu STITEK Bontang
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam mengekspresikan potensi daya berpikirnya untuk menghasilkan hal yang unik dan baru. (Rahmawati, 2010:11). Hal senada disampaikan oleh (Munandar, 2002: 54). Ia menyatakan bahwa ciri orang kreatif memiliki kemampuan untuk melihat dan memecahkan masalah melalui berbagai sudut pandang, kemudian ia wujudkan menjadi karya seni atau penemuan baru.
Adapun pandangan Islam, kreativitas dipandang sebagai anugerah yang diterima oleh setiap insan. Anugerah itu diperoleh dari Sang Pencipta berupa potensi awal yang memungkinkan untuk dikembangkan.
Dengan demikian, kreativitas diri merupakan potensi yang Allah anugerahkan kepada setiap insan, namun perlu dilatih, dikembangkan, serta dioptimalkan sehingga akan menghasilkan daya cipta. Sebagaimana ungkapan (Qs. Yasin: 81), “….Dan bukankah Allah yang mampu menciptakan langit dan bumi, mampu pula menciptakan kembali yang serupa itu, yaitu jasad mereka yang sudah hancur? Benar. Allah kuasa menciptakannya dan Dia Mahapencipta segala sesuatu lagi Maha mengetahui ciptaan-Nya.”
Jika kita maknai ayat di atas, maka dapat dipahami bahwa Tuhan merupakan pencipta segala sesuatu yang belum diketahui, dipahami, dilakukan oleh makhluk manapun juga sehingga Allah memahamkan sekaligus menunjukkan sesuatu yang belum tercipta sebelumnya yang bersifat original.
Hal ini dapat dimaknai bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menemukan dan mengembangkan suatu objek yang baru. Adapun syarat menjadi pribadi yang kreatif ialah kemampuan seseorang untuk mengeksplor, melatih atau membiasakan diri untuk menggunakan potensi jiwa dan akalnya yang telah Allah anugerahkan.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka timbul sebuah pertanyaan seberapa urgen kreativitas seorang pendidik? Dan apa relevansinya terhadap peserta didik (siswa/mahasiswa)?
Dilihat dari aspek relevansinya, maka krativitas seorang pendidik sangat perlu dikembangkan. Sebab, dari kretivitas seorang pendidik itulah dapat menggugah dan memasilitasi potensi diri yang dimiliki oleh peserta didik sehingga dapat menghasilkan daya cipta yang berdayaguna.
Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan bahwa sejumlah siswa yang telah memiliki karya dan prestasi, maka ada kecenderungan terinspirasi dari gurunya. Hasil observasi ini diperlukan penelitian dan analisis lebih lanjut.
Inilah salah satu argumentasi mengapa pendidikan harus kreatif! Karena jika seorang pendidik memiliki kreativitas yang tinggi, maka dapat dipastikan kreativitas peserta didik akan tumbuh dan berkembang secara optimal. (**)
