PASER – Pemerintah Kabupaten Paser terus menggenjot kemandirian pangan melalui pembangunan kandang ayam berteknologi sistem close house di sejumlah desa. Salah satunya berlokasi di Desa Kelempang Sari, Kecamatan Kuaro, yang kini telah beroperasi dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sari Risqi, dengan populasi ayam mencapai 18 ribu ekor.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser, Djoko Bawono, mengatakan bahwa pembangunan dua unit kandang tersebut menelan anggaran lebih dari Rp2 miliar, termasuk pengadaan genset cadangan untuk mendukung ketersediaan listrik.
“Saat ini umur ayam sudah rata-rata 17 hari dengan bobot sekitar 8 ons per ekor. Diharapkan dalam 10 hari ke depan sudah bisa dipanen,” ujar Djoko saat diwawancarai pada Kamis (24/4/2025).
Program ini merupakan bagian dari prioritas pembangunan daerah yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan, sekaligus mempersiapkan Paser sebagai salah satu daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Tujuan jangka pendeknya adalah memenuhi kebutuhan ayam ras di sekitar lokasi kandang, minimal se-Kecamatan Kuaro. Kalau memungkinkan, akan dikembangkan untuk memasok ke Tanah Grogot hingga Penajam Paser Utara (PPU),” jelasnya.
Selain di Desa Kelempang Sari, kandang ayam close house juga dibangun di dua desa lain, yakni Padang Jaya dan Selerong. Namun keduanya masih menunggu sambungan listrik untuk mulai beroperasi.
Pemerintah Kabupaten Paser berharap, produk-produk peternakan seperti ayam ras ini tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga dapat menjadi salah satu penyuplai utama pangan untuk kawasan IKN ke depan.
Penulis: Nash
Editor: Agus S