spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pameran dan Kelas Berbagi Calon Guru Penggerak Kota Bontang di Festival Panen Hasil Belajar

BONTANG – Semua calon guru penggerak telah melalui proses seleksi awal yang cukup ketat. Mulai dari menulis esai, wawancara sampai simulasi mengajar. Di Kota Bontang, Pendidikan Guru Penggerak diawali pada angkatan 3 yang merupakan satu-satunya  angkatan yang mewakili Provinsi Kalimantan Timur.

Tercatat ada 24 calon guru penggerak dan 5 pengajar praktik Kota Bontang. Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak ini akan berlangsung selama 9 bulan. Calon Guru Penggerak Kota Bontang telah menempuh pendidikannya selama kurang lebih 7 bulan.

Rangkaian kegiatan pendidikan guru penggerak salah satunya dikemas dalam lokakarya yang dilaksanakan sebulan sekali setelah proses pendampingan individu. Lokakarya 7 menjadi lokakarya yang ditunggu dan dipersiapkan secara maksimal oleh para Calon Guru Penggerak (CGP).

Bila lokakarya lain berlangsung sehari, maka lokakarya 7 ini berlangsung selama 2 hari. Di hari kedua merupakan puncak kegiatan untuk mengaktualisasikan aksi nyata yang telah dilakukan selama proses pendidikan berlangsung.

Berangkat dari motto, Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan, 24 CGP berkolaborasi dalam kegiatan Festival Panen Hasil Belajar. Para CGP meyakini bahwa kunci keberhasilan sebuah program adalah terjalinnya komunikasi yang baik  dalam sebuah kolaborasi yang harmonis.

Baik dengan rekan sesama guru penggerak, rekan guru di tempat kerja, rekan guru di sekolah lain maupun dengan pengajar praktik yang memposisikan diri sebagai coach dalam setiap pendampingan individu.

Festival Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru penggerak Kota Bontang angkatan 3 berlangsung di Hotel Bintang Sintuk, Sabtu, 14 Mei 2022.

Para tamu yang hadir disambut dengan penayangkan video aktivitas pendampingan individu dan lokakarya mulai dari lokakarya 1 sampai dengan lokakarya 6. Acara Inti dibuka  dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Guru Penggerak, selanjutnya acara sambutan, doa, kelas berbagi  dan puncak acara adalah pameran panen hasil belajar.

Pada kegiatan tersebut hadir P4TK IPA yang diwakilkan oleh Dewi Anggani Kusuma,S.Si. Dalam sambutannya, Dewi Anggani Kusuma menyampaikan, bahwa pada Lokakarya tujuh ini para Calon Guru Penggerak telah menyelesaikan semua modul yang harus dipahami dan dilakukan aksi nyatanya. “Modul 1 sebagai bekal untuk tergerak, modul 2 untuk menumbuhkan semangat bergerak dan modul 3 untuk mulai mencoba menggerakkan,” ucapnya.

Selain P4Tk hadir pula Ketua Balai Besar Guru Penggerak Kaltim Yuli Setiawati, M.Pd., Walikota Bontang yang diwakilkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dan perwakilan Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim.

Selain itu, acara tersebut juga  dihadiri perwakilan pimpinan perusahaan di Kota Bontang, perwakilan organisasi penulis Kota Bontang, Pengawas Sekolah Kota Bontang, kepala sekolah dan perwakilan guru-guru dari jenjang SD sampai SMA.

Di kelas berbagi tampil lima calon guru penggerak yaitu Hermi Syafruddin, S.Pd. (guru SMP N 1 Kota Bontang),  Yuliawati Ningsih,S.Pd (guru SDN 009 Bontang Selatan)., Sri Roma Yuliarta,S.Si. (guru SMP IT DHBS) , Ni Made Adnyani,S.Ag. (guru SMA N 1 Bontang) dan Fudanti Anggani, S.Th.I,MA (guru SD YPVDP) untuk memaparkan program yang telah dan akan ditindaklanjuti.

Setelah pemaparan program dari lima Calon Guru Penggerak dilanjutkan dengan termin tanya jawab. Para tamu undangan cukup antusias menanggapi presentasi  dari lima calon guru penggerak tersebut. Ada yang bertanya, memberi saran dan ada juga yang mengapresiasi.

Acara berikutnya adalah berkunjung ke stan pameran. Terdapat lima stan pameran. Setiap stan pameran dipersiapkan oleh lima calon guru penggerak secara kolaborasi. Para CGP memiliki visi yang sama untuk belajar, bergerak dan berbagi untuk negeri demi bakti pada ibu pertiwi dengan menjalin kolaborasi.

Selain lima stan pameran, para tamu undangan juga dapat mengetahui informasi dari kertas plano yang berisi informasi terkait sharing hasil program lokakarya 6, evaluasi program guru penggerak dampak positif  yang di tempel di pilar-pilar tempat pelaksanaan pameran panen hasil karya.

Setiap stan memiliki keunikan masing-masing dan rata-rata mengangkat kearifan lokal dalam bentuk kain batik dengan berbagai motif dan corak. Para Calon Guru Penggerak secara bergantian menjelaskan kepada pengunjung terkait produk yang telah mereka hasilkan dalam aksi nyata.

Ada buku yang merupakan buah dari perenungan, pengalaman, dan penerapan modul yang telah dipelajari, media pembelajaran berbasis teknologi yang mengintegrasikan nilai-nilai profil pelajar pancasila, metode pembelajaran dan program lain yang mudah untuk diadaptasi oleh guru-guru yang belum mengikuti program guru penggerak. (rls/mk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti