spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nelly Penuhi Target Emas Angkat Besi, Disdik Usulkan Beasiswa untuk Atlet SKOI Peraih Medali

PAPUA – Lifter putri, Nelly berhasil memenuhi satu medali emas yang ditargetkan oleh Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Provinsi Kalimantan Timur pada ajang PON XX Papua. Sedangkan lifter andalan Kaltim Triyatno dan Muhammad Fathir gagal meraih gelar juara.

Pada perlombaan yang berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kabupaten Jayapura, Kamis, Nelly meraih peringkat pertama kelas 59kg putri dengan angkatan snacth terbaik 86kg dan clean and jerk 109 kg, dan angkatan total 195 kg.

“Kami bersyukur Nelly bisa menyumbangkan medali emas, sebenarnya target emas kami di hari sebelumnya (Rabu, 5/10) oleh Triyatno pada kelas 67 kg dan Muhammad Fathir pada 61 kg, namun hasilnya hanya satu medali satu perak yang disumbangkan Triyatno,” kata Ketua PABSI Kaltim Agil Suwarna di Abepura, Papua, Kamis (7/10).

Pada kelas 59kg putri medali perak diraih Sarah dari Jawa Barat dengan angkatan terbaik snacth 88kg dan clean and jerk 105 dan angkatan total 193kg. Sedangkan medali perunggu oleh Aulia A Putri dari Kalimantan Barat dengan angkatan snacth 84kg, clean and jerk 103kg dan total angkatan 187kg.

Keberhasilan Nelly meraih medali emas diakui Agil sebagai penyelamat target PABSI Kaltim, pasalnya Triyatno dan M Fathir yang merupakan atlet pelatnas dan digadangkan meraih emas justru kalah dengan para pesaingnya.

“Triyatno berada satu kelas dengan Lifter Jatim Eko Yuli Irawan yang ternyata naik kelas pada penampilan di PON kali ini, dia hanya berada di urutan kedua dan meraih perak, sedangkan M Fathir malah tidak masuk zona medali,”jelas Agil.

Kekalahan serupa dialami Lifter Kaltim Edi Kurniawan di kelas 73kg putra, yang hanya fiinis di urutan kedua. “Untuk sementara tim Kaltim meraih satu emas, dan dua perak, kami berharap medali ini bisa memotivasi lifter kaltim lainnya,” kata Agil.

Menurut Agil, Kaltim masih menyisakan dua pertandingan di kelas atas pada Jumat (7/10) yakni kelas 109kg oleh Erwin Darianto dan kelas 109 plus oleh Sopan Risantika. Dari penampilan keduanya, Agil berharap adanya kejutan dan bisa menembus zona medali.

ATLET SKOI DIUSULKAN BEASISWA

Nelly adalah alumni Sekolah Olahragawan Internasional (SKOI). Dengan raihan lifter andalan Kaltim itu, maka secara keseluruhan atlet SKOI Kaltim telah menyumbangkan 5 medali emas.

Melihat prestasi hebat yang ditunjukkan para siswa dan mantan SKOI dengan raihan 5 emas, 4 perak dan 7 perunggu, Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Anwar Sanusi akan segera mengusulkan kepada Gubernur Kaltim H Isran Noor agar para pelajar SKOI yang berprestasi diberikan Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) hingga lulus kuliah.

“Kami akan perjuangkan anak-anak yang mendapat medali PON. Selain bonus dari pemerintah daerah, mereka juga akan diusulkan untuk mendapatkan Beasiswa Kaltim Tuntas, full sampai lulus,” tegas Anwar Sanusi, Kamis (7/10/2021).

Beasiswa ini sangat penting, sebab jangan sampai setelah lulus SKOI, mereka justru tidak bisa melanjutkan kuliah, tidak ada pekerjaan kemudian hidup tidak jelas.

Menurutnya, PON Papua memberi sinyal kuat bahwa pembinaan atlet sejak dini sudah menjadi syarat menuju pencapaian sukses yang besar. SKOI telah membuktikan menjadi tempat untuk mencetak atlet-atlet berprestasi bagi Kaltim. (ant/hms/red)

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img