TENGGARONG – Aksi pencurian batu bara dari atas tongkang, marak terjadi di sepanjang jalur pelayaran. Dilakukan oleh sekelompok orang yang menaiki kapal klotok besar. Di mana pada bagian depannya, terdapat ruangan luas yang digunakan untuk menumpuk batu bara hasil curian.
Berdasarkan informasi yang didapat dari pekerja maupun warga, memang aksi pencurian kerap dilakukan pada malam hari. Untuk mengaburkan aksi mereka, sekaligus menghindari adanya aktivitas patroli.
Wartawan Mediakaltim.com sempat ikut turun bersama tim patroli dari Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), pada akhir November 2024 lalu. Mulai dari Desa Kutai Lama (Kecamatan Anggana)-Muara Pegah (Kecamatan Muara Jawa)-perairan Muara Berau.
Nasib baik, dalam patroli yang dilakukan, pewarta mendapati aktivitas terselubung pencurian batu bara. Yakni kapal klotok besar berwarna biru laut, tertambat di salah satu tongkang. Terlihat terduga pelaku pencurian berada di salah satu tongkang kosong, dan memungut batu bara dan dimasukkan ke dalam keranjang rotan.
“Nah itu ada (aktivitas pencurian) di atas tongkang,” ungkap salah satu penumpang di kapal patroli.
Aktivitas ilegal ini semakin marak, ketika memasuki waktu dini hari. Sekitar pukul 23.00 hingga 03.00 Wita.
Bahkan beberapa hari sebelumnya, pun kapal klotok yang mengangkut batu bara curian tersebut, terpantau dikejar oleh aparat yang sedang berpatroli. Namun dalam aksi kejar-kejaran tersebut, kapal klotok berhasil kabur dari kejaran aparat.
“Biasanya tengah malam, dari pukul 23.00 sampai 03.00 mereka beraksi,” ujar salah satu karyawan perusahaan batu bara yang berlokasi di Kukar.
Ia menyayangkan tidak adanya aksi tegas dari aparat Kepolisian terkait hal ini. “Pencurian batu bara ini merugikan negara miliaran rupiah setiap harinya,” lanjut Noor.
Ahmad, perwakilan perusahaan batu bara lainnya menyebutkan aksi pencurian batu bara ini dilakukan secara teroganisir. Selepas mereka mencuri, batu bara yang dimuat dalam kapal klotok lalu dibawa ke tempat penampungan.
Mediakaltim.com melihat langsung lokasi penumpukan batu bara curian tersebut. Tampak di lokasi telah ada kapal tongkang yang menunggu untuk memuat batu bara curian tersebut. Warga sekitar lokasi, Agus, mengatakan lokasi penampungan tersebut telah lama ada. “Bahkan ada yang baru, tidak jauh dari jembatan,” tutup Agus.
Penulis : Muhammad Rafi’i
Editor : Nicha R