BONTANG – Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina, meminta Pemkot Bontang untuk segera membebaskan lahan di simpang empat Tanjung Laut, atau simpang Masjid Agung Al-Hijrah dekat pujasera.
Politisi Gerindra tersebut berujar, sesuai dengan visi misi Wali Kota Bontang terpilih nantinya yang berkomitmen terhadap penanganan banjir di Kota Taman, masalah pembebasan lahan yang sudah diusulkan sejak 2004 silam itu diharapkan bisa terealisasi. “Karena tanpa pembebasan lahan, program perluasan jalan dan pembuatan parit tidak bisa terealisasi,” ujarnya, Selasa (2/3/2021).
Terkait soal keinginan pemilik lahan yang bersedia tanahnya dibebaskan namun harus keseluruhan wilayah pujasera, Amir mendorong Pemkot dan DPUPRK melakukan negosiasi dengan pemilik.
Jika keinginan pemilik lahan seperti itu, sambung Amir, namun di sisi lain anggaran terbatas, maka dirinya mengusulkan agar pembayaran dilakukan dengan skema dicicil per tahun selama dua sampai tiga kali pembayaran. “Sambil dijelaskan ke pemilik, ini ‘kan untuk kepentingan umum,” tandasnya.
Februari lalu Komisi III bersama kelurahan dan kecamatan setempat, melakukan peninjauan lapangan ke lokasi pujasera simpang Tanjung Laut untuk melihat genangan air akibat tersumbatnya drainase.
Tahun ini, pihak kelurahan telah memasukkan kegiatan perbaikan drainase sebagai skala prioritas di Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan. Harapannya, usulan tersebut bisa menjadi skala prioritas di tingkat kecamatan dan kota. (bms/adv)