BERAU — Kabar mengenai delapan siswa SMAN 3 Berau yang diklaim dikeluarkan karena habis kredit poin dibantah tegas oleh pihak sekolah.
Kepala SMAN 3 Berau, Qomariah Sabran, menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Ia bahkan berencana mengambil langkah hukum terhadap penyebar berita yang dinilainya telah mencemarkan nama baik sekolah.
Dijelaskannya, dari nama-nama yang disebutkan, ada yang bahkan bukan siswa SMAN 3 Berau. Seperti siswa berinisial F, dia bukan dari SMAN 3 Berau. “Sementara siswa berinisial D dan M hingga saat ini masih bersekolah seperti biasa,” tambahnya.
Menurut Qomariah, hanya lima siswa yang memang pernah bersekolah di SMAN 3 Berau namun kini sudah tidak berstatus sebagai siswa aktif. Namun, empat di antaranya keluar atas permintaan orang tua, bukan karena kebijakan sekolah. “Ada yang dipindahkan berdasarkan permintaan orang tua. Satu siswa lainnya kami keluarkan karena terlibat kasus bullying yang tidak bisa kami toleransi,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa keputusan mengeluarkan siswa yang melakukan tindakan kekerasan tersebut telah dikomunikasikan dengan orang tua siswa. “Orang tuanya juga menyadari tindakan anaknya dan akhirnya menarik anak tersebut. Kalau kami pertahankan, kasihan anak-anak lain yang menjadi korban,” tambahnya.
Sementara itu, siswa berinisial M masih tercatat secara resmi dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan tetap aktif bersekolah.
Terkait aturan kredit poin yang diberlakukan di SMAN 3 Berau, Qomariah menyatakan bahwa aturan tersebut telah disepakati bersama komite sekolah sebagai rambu-rambu disiplin yang harus dipatuhi semua siswa. “Kami tidak bisa mengambil kebijakan sepihak. Aturan ini berlaku untuk semua siswa tanpa terkecuali,” ujarnya.
Qomariah juga menyatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan langkah hukum terhadap penyebar informasi palsu yang telah mencoreng nama baik SMAN 3 Berau. “Kemungkinan besar kami akan melaporkan hal ini ke polisi terkait pencemaran nama baik sekolah,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur telah menindaklanjuti kabar tersebut dengan melakukan kunjungan ke sekolah.
“Pengawas pendidikan sudah datang untuk mencari kebenaran informasi. Kami sudah memberikan penjelasan lengkap beserta bukti-buktinya,” pungkasnya. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan