spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Anwar Bertahan Hidup, Banting Setir Jadi Kurir

SANGATTA – Banyak yang bilang saat kepepet biasanya muncul ide cemerlang. Seperti dilakoni Anwar. Bisnisnya ambruk dihantam dampak Covid-19. Tapi kini ia mulai bangkit dengan mendirikan usaha Kurir Ekspress.

Saat pandemi Covid -19 menghantam, pendapatan bisnis Anwar di bidang information technology (IT) terus menukik tajam. Tentu saja berimbas pada kondisi ekonomi keluarganya.

Namun ia tak putus asa. Anwar cepat memutar otak. Agar kedua anak dan istrinya bisa tetap makan. Dia mencari opsi lain untuk tetap bisa berpenghasilan stabil. Ide untuk membuka usaha jasa antar barang muncul. Usaha itu diberi nama Kurir Ekspress.

“Jadi ketika new normal didengungkan awal Juni, saya ke-trigger oleh postingan salah satu teman yang membuka jastip (jasa titip). Di situ saya berpikir, saya dulu pernah bikin. Nah, kenapa enggak dicoba bikin lagi,” tutur Anwar.

Kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat yang diterapkan pemerintah dia lihat sebagai peluang. Karena banyak masyarakat memilih berdiam di rumah. Sementara kebutuhan sehari-hari seperti berbelanja tak mungkin dihentikan.

Anwar lantas memodifikasi sepeda motor miliknya. Dengan menambahkan boks, tempat barang antarannya. Baginya, di tengah situasi seperti ini, menjadi kurir adalah salah satu pilihan yang terbaik.

Ketekunan itu akhirnya berbuah hasil. Jasa pengantaran miliknya menjadi favorit sebagian orang. Karena dinilai cepat, aman, dan bersih. Saat ini, 75 persen penghasilan Anwar pun berasal dari Kurir Ekspress. Ternyata, berani mengubah pekerjaan membuat Anwar mampu bertahan di masa sulit.

“Kurir Ekspress cukup membantu, terutama kaum ibu-ibu yang punya usaha kuliner rumahan. Ya alhamdullilah pelanggannya semakin nambah,” ungkap warga Gang Kutai Indah, Sangatta Utara, Kutai Timur itu.

“Biaya pengiriman tergantung jarak tempuh, dan sudah menjadi kesepakatan terhadap sesama jasa kurir. Sistem booking juga lewat WhatsApp untuk sementara ini,” sambungnya.

Apa yang diraih Anwar sejauh ini bukan tanpa kesulitan. Ia punya pengalaman sulit pada awal merintis usaha ini.

“Saat itu saya terima orderan malam. Nah, sempat nyasar, enggak tahu ini daerah mana. Lewat kuburan juga. Tapi alhamdulillah bisa sampai juga. Mungkin suka dukanya itu,” ucap Anwar sembari tertawa geli.

“Awalnya juga pesimis ya, apalagi ketika belum ada orderan. Tetapi begitu sudah ada orderan pertama, itu menjadi membuka jalan. Ternyata usaha delivery itu dibutuhkan banyak orang,” ucapnya.

Anwar menceritakan, di tengah pandemi Covid -19, ia menyadari risiko pekerjaan sangat besar. Membuatnya sangat rentan terpapar virus corona. Karena mengantarkan barang ke berbagai lokasi dan bertemu dengan banyak orang.

Anwar hanya bisa mencoba melindungi diri sebaik mungkin dan menyerahkan keselamatannya kepada Tuhan. “Dan yang penting dalam pelayanan kami tetap sesuai protokol kesehatan dengan menggunakan sarung tangan, masker dan hand sanitizer. Jadi itu bekal kami,” tutup Anwar. (Ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img