KUTAI BARAT – Warga Kampung Pepas Eheng di Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, semakin mengukuhkan identitas mereka sebagai pengrajin rotan dengan karya yang bernilai tinggi.
Berkat keahlian turun-temurun dan sentuhan kreativitas, rotan di tangan warga Pepas Eheng diolah menjadi produk seperti tas, dompet, hingga gelang yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai jual yang tinggi.
Menurut Armansyah, Petinggi Kampung Pepas Eheng, hampir seluruh warga kampung ini memiliki kemampuan untuk menganyam rotan.
“Warga Kampung Pepas Eheng memiliki keahlian tersendiri di bidang kerajinan tangan. Hampir semua warga bisa menganyam rotan menjadi berbagai produk kerajinan,” ujarnya dalam wawancara pada Jumat (13/9/2024) lalu.
Rotan telah menjadi bagian integral dari budaya Suku Dayak Benuaq di Kampung Pepas Eheng. Selain memproduksi tas dan dompet, warga juga mampu membuat anjat, keranjang tradisional yang sangat populer di kalangan masyarakat Dayak.
Guna mendukung dan mengembangkan potensi ini, Pemerintah Kampung Pepas Eheng telah mengambil berbagai langkah strategis.
“Kami memberikan pelatihan kepada warga agar mereka bisa mengembangkan lebih banyak produk turunan dari rotan. Ini juga menjadi cara untuk membuka peluang baru dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat,” tambah Armansyah.
Selain pelatihan, Pemerintah Kampung juga telah mengadakan mesin pembelah rotan untuk memudahkan proses produksi.
“Sebelumnya, banyak warga yang masih melakukan pengerjaan secara manual. Dengan adanya mesin ini, produksi bisa lebih cepat dan efisien,” lanjutnya.
Dengan dukungan pelatihan dan fasilitas yang lebih modern, diharapkan kerajinan rotan dari Kampung Pepas Eheng bisa semakin dikenal di tingkat nasional, bahkan internasional.
Warga Pepas Eheng optimis bahwa produk kerajinan mereka akan mampu bersaing dan membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi kampung mereka.
Pewarta: Ichal
Editor : Nicha R